Chapter tiga puluh empat; Kupu-kupu.
"Aji pangestu, siapa kasih izin pulang sekolah langsung tiduran?"
Jelas saja sang pemilik nama buru-buru meninggalkan kamar dan mencari sosok suara nyaring yang membuatnya merinding tadi,
"Bibi bilang dia ga masak, makanya gua mau langsung tidur."
"Ga masaknya karna ga ada bahan atau ga ada waktu?"
"Ya ga tau, tanya bibi kenapa tanya gua,"
El menggulung lengan seragam sekolahnya hingga ke siku, membuka kulkas untuk melihat persediaan bahan.
"Ada jamur sama bahan sop sop an doang, mau ga?"
"Mau."
"Yaudah nonton tv aja dulu, mandi belum tadi?"
Aji melangkah ke ruang keluarga, "Udah mandi El." jawabnya.
Pemuda berkaki panjang itu menjatuhkan diri ke sofa, rasa kantuk sedari tadi menyerang membuat matanya ingin tertutup rapat. Namun langkah kaki mendekat membuat Aji mau tidak mau bangkit, jadi bersandar ke sandaran sofa.
"Gua bilang apa, nonton tv," El menyalalan tv besar itu, kemudian berlalu begitu saja mengabaikan Aji yang memasang wajah lelah.
Aji kembali menjatuhkan tubuhnya ke sofa, merogoh saku celana untuk mengambil ponsel. Dia mencari sebuah kontak.
Nara
Kak Nara lagi ngapain?
Belum ada semenit sudah mendapat balasan.
|basi banget nanyanya, lu gabut ya,
Bener.
Ngantuk sih,
Tapi ga boleh tidur sama El.|loh kenapa? Kalo ngantuk mah tidur aja.
Belum makan.
Kalo kejebret tidur, ga makan siang gua,|yaudah, kan bisa makan malem.
Nah itu, gua kalo jam segini tidur
Bangunnya besok pagi.|anjir,
|sekarang El lagi masak?Iya.
|Terus lu?
Nungguin masakan dia mateng.
|sialan,
|kalo gua jadi El mah gamau.
|biarin aja lu kelaperan.Bersyukur aja gua mah,
Untung lu bukan kakak gua.|btw Ji, besok kan minggu,
|jalan yuk.Aji melempar ponselnya, yang jatuh ke karpet bulu di bawah meja. El saja sampai menegurnya karna terkejut mendengar jeritan Aji. Pemuda itu kembali meraih ponselnya.
|Lama balesnya, gamau ya?
Maap kak syok [delete]
Oke, besok gua jemput.|Ntar malem gua share lokasi,
Oke.
"Aji, sini makan"
Aji masih bergeming "Aji, makan!"
"Iyaiya El" seru nya nyaring.
![](https://img.wattpad.com/cover/226869407-288-k946507.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] paket! || Lee Haechan
Teen FictionSedikit menggelikan jika menyebut pertemuan pertama sebagai takdir, namun tanpa pertemuan pertama itu apa mungkin, aku dan kamu saling kenal dan berujung menjadi kita?