Romansa sore hari

79 17 1
                                    

Chapther tiga puluh tujuh; Romansa sore hari.

"Mau beli sate dulu ga?"

"Boleh, sekalian beliin boba buat Clara."

Saka mengekor, Manut saja saat Candra memakaikan helm untuknya.

"Kak saka, bang Candra, Gua pulang ya!" Teriak Aji dari atas goncengan El, Yang di panggil menoleh melambaikan tangan.

Diam-diam pula Aji pamit pada sang pujaan hati, eak.

"Tiati lu pada." Ucap Candra pada dua orang bersaudara yang sudah menarik gas.

"Abang juga ya, hati-hati. Jangan mlipir ke taman kota bang, dirumah ada yang nunggu telfon tuh." Balas El.

Saka pura-pura tuli, Kini malah menghampiri Sasa dan Nara yang sibuk memanggilnya dari dalam mobil Mahardika, "Apa?"

"Entar malem gue nginep boleh ya, Ini gue pulang dulu ngambil seragam sama buku buat besok." Nara memasang wajah minta di kasihani membuat Saka tidak enak juga kalau menolak, "Gua juga dong, mau ikut nginep."

Saka menatap dua temannya, kemudian tersenyum canggung dan mengiyakan permintaan itu. Pintu mobil sebelah kanan terbuka membuat Sasa terperanjat kaget. "Ngapain sih jang?!"

"Hehe, mau nebeng ke supermarket di depan."

Sasa mencibir walau menggeser tubuhnya kesamping agar Jajang mendapat tempat duduk di sebelahnya.

"Sa, buru dih. Katanya mau beli sate dulu. Ntar ke sorean."

"Yaudah, nanti lo pada langsung kerumah aja ya."

Di balas uluran ibu jari dari keduanya, Saka berlari kecil menghampiri Candra. "Sate di depan tugu situ enak ga sih?"

"Ga tau belum coba, pegangan."

"Udah."

***

"Mang sate dua porsi makan sini, Tiga porsi lagi dibungkus." Ujar Candra saat masuk kedalam rumah makan.

Saka mengekor, Menarik lengan Candra saat melihat meja kosong. "Lu ngapa pake baju rapih amat sih, berasa bawa bapak-bapak gue." Ujar Saka merasa tatapan para pelanggan menatap ingin tahu kearah mereka.

Candra membetulkan letak kacamata, "Ya ga tau, lagi pengen rapih aja."

Brengsek.

Kenapa dia masih pake kacamata bacanya sih! -saka, yang hatinya udah ga kuat karna pesona Candra.

"Bodo lah, btw abis ulangan main yuk."

"Ulangan aja baru dua hari sama Besok."

"Ya kan buat prepare anjir."

Seseorang mendekat, Menaruh dua gelas teh manis ke meja mereka. Kemudian pergi lagi.

"Ntar aja mikirin nya."

Saka mendelik galak, "Gausah ikut lo!"

Candra menggedikan bahu, Tidak peduli banyak. Pemuda itu malah fokus pada benda persegi di genggamnya, Sesekali tersenyum. Membuat Saka paham siapa yang tengah bersapa pesan dengan lelaki di depannya kini.

Merasa bosan, Saka hanya melihat mobil-mobil yang berlalu lalang sambil menggembungkan pipi.

Tidak tahu saja bahwa Candra, sedari tadi memotret nya.

Jajang ganteng (7)

CaSAndra: Gabut...

CaSAndra: post a picture

Abraham: Enak ya jadi elo. Pacarannya sama siapa, jalannya sama siapa.

[✔️] paket! || Lee Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang