Chapter dua puluh tujuh; Abraha
Kak saka
Woi, ini nomer nya si nara
Saka send a Contact
Udah ye, jan ngambek.
Aji masih terus menatap pesan dari kakak kelasnya itu, sore hari ini harusnya ia belajar untuk ujian yang akan datang. Namun getaran ponsel yang memang sedari tadi terus menerus bergetar karna memang aji tidak menonaktifkan notifikasi grup, namun getaran terakhir tak mampu ia acuhkan. Memilih menutup buku paket kimianya, dia meraih benda pipih yang ia simpan dengan posisi telungkup.
"Kak saka?" gumamnya saat melihat nama saka mengirimi pesan, jari-jari besarnya menekan roomchat itu. Entah perintah siapa atau dorongan dari mana sudut bibirnya terangkat saat melihat kontak yang baru saja saka kirimkan.
Kak saka
Thankis nunee
Nune ki opo?
Ish! Kak saka gak gaul nih
Nune itu 'mba' pake bahasa korea
Aji diajarin mas ElangNUNAAA AJI NUNAA
kalo nune berasa di panggil sama orang betawiAwikwok
Tidak ada balasan lagi dari seseorang diujung sana membuat aji menggulir pesan keatas, kembali memunculkan kontak seseorang dengan foto profil wanita manis tersenyum kearah kamera. Pandangannya seakan tak bisa terlepas dari wajah mungil itu tanpa sadar tangannya memencet tanda telfon.
'em, halo?'
Aji melempar ponselnya saat benda itu bersuara.
'ini aji kan? Pp nya kerajinan kayu soalnya'
Aji menahan nafas mendengar nya.
'aji kenapa nelfon malem-malem?'
Dia membekap mulut, mengantisipasi angin keluar dari mulut dan hidungnya, takut-takut bahwa helaan nafasnya bisa terdengar sampai ujung sana.
'tadi saka chat gue, katanya elu minta nomor gue, ya gue ga papa si' soalnya gue kan suka sama lo.
Kalimat terakhir hanya mampu nara ucapkan dalam benak.
'eo.. '
'iya aji kenapa?'
'Bang elang yang nyuruh aji minta nomer kak nara'
'oh oke-
'em
'hayo, yang minta nomer abang lu tapi elu yang nelfonin malem-malem'
Aji menghela nafas lega, sempat kelabakan saat menyadari bahwa nada suara nara terdengar berubah, lebih pelan sirat kecewa? Ah tak tau lah, yang penting detik berikutnya nada suaranya kembali ceria.
'kan ngetes, kali aja kak saka ngeprank gua ngasih nomer palsu'
Alunan tawa manis diujung sana membuat aji mengulum senyum tipis, sadar tidak sadar dirinya sudah melupakan buku paket kimia yang kini telah ia gabungkan bersama buku paket yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] paket! || Lee Haechan
Novela JuvenilSedikit menggelikan jika menyebut pertemuan pertama sebagai takdir, namun tanpa pertemuan pertama itu apa mungkin, aku dan kamu saling kenal dan berujung menjadi kita?