Chapter keempat; aksi saka
Minggu pagi Candra yang biasanya indah, kini hancur karna wanita yang sedang asik memainkan ponselnya di gazebo belakang rumah.
"ekhem, bagus banget tetangga pagi-pagi mampir" sindirnya terang-terangan.
Saka bodoamat, berguling telungkup lalu memainkan kaki nya, Candra coba mengintip apa yang di lakukan Saka pagi ini.
Oh, shopee
"belanja apa lagi lu?"
Saka melirik Candra yang mendekat, Wanita dengan baju tidur yang melekat di tubuh nya meneguk ludah lalu mengalihkan wajah "paan sih lo, kepo banget" jawabnya sambil berguling menjauhi Candra.
Si Candra item itu ga tau apa ya, muka dia bangun tidur imut banget?! Saka kan jadi pengen cubit pipinya.
Eh? Saka tersadar dari pikiran nya, menoleh pada Candra yang kini bersandar pada sandaran kayu di belakangnya.
Muka ngantuk aja udah pangeran banget, apa lagi abis mandi. Merasa tak bosan Saka menatap Candra yang kali ini memakai hoodie berwarna putih gading, rambutnya yang acak-acakan dan wajah basah sehabis cuci muka jelas sungguh mempesona.
Candra menoleh sekilas lalu membuang wajah tidak peduli, namun kembali melihat Saka yang kini memandangnya dengan mulut terbuka.
"heh, ngapain lu?"
Saka memukul kaki Candra yang menyenggol bahu nya "bau kaki lu Can!"
"dih kaga, wangi gini" Candra mencium aroma kakinya.
Saka yang melihat bergidik, ia bangkit mendudukan dirinya lalu menyerahkan kembali benda pipih itu kepada pemiliknya.
"gue mesen beberapa barang, express. Lo jangan pergi-pergi, awas lo!" acam Saka dengan wajah galaknya.
Saka turun, memakai sendal lalu pamit begitu saja.
"lo ga pake alamat lo sendiri?" tanya Candra berteriak.
Saka yang akan membuka pintu kecil yang berada di samping rumah Candra menoleh, "gue mau main, ga ada orang Dirumah gue" balasnya berteriak.
"Sa! Sakara! Gue juga mau maen heh, wanita!" panggil Candra pada Saka yang sudah ngacir begitu saja.
Candra menunduk melihat ponselnya, ia mengumpat kasar melihat barang yang Saka pesan semuanya cod. Saka ga ada nitip duit ke Candra. Ini Candra di palak?
Kita ganteng (6)
CaSAndra: gue kayaknya skip.
CaSAndra: mau jaga rumah gue
Ujangjang: bokap ama adek lu kemana?
Abraham: gajelas, lu yang ngajak main anjir
Dsenja: gue udah otw lapangan weh, Candra lu parah banget
Dsenja: mampir aja gue kerumah lu Can
AjiP: abang-abang Aji sama El udah sampe lapangan
El: liat lele main di kolam
CaSAndra: CAKEPP
Ajip: beneran ada ikan lele bang
AjiP: ini kita pulang apa nunggu abang-abang kesini?
Abraham: pulang cil, gerimis juga
Dsenja: item, bukain pintu gua udah didepan
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] paket! || Lee Haechan
Novela JuvenilSedikit menggelikan jika menyebut pertemuan pertama sebagai takdir, namun tanpa pertemuan pertama itu apa mungkin, aku dan kamu saling kenal dan berujung menjadi kita?