26. Jam Tangan

111 1 0
                                    

Aku dan istriku baru tahu kalo tempat kost kami yang terpencil ini dihuni oleh segerombolan pencopet dan maling. Aku seperti makhluk asing yang terlanjur masuk di sarang macan.

Demi keamanan, kami berdua sepakat untuk bersikap biasa dan cuek terhadap profesi mereka. Kami harus bertahan di situ sambil menabung agar dapat pindah ke tempat kost yang lebih layak. Kami sangat berhati-hati.
pagi itu sebelum mudik lebaran, Pak Yon pimpinan segerombolan mereka memberi hadiah kami sebuah jam tangan mewah. Kami tidak berani menolaknya walau rasa hati enggan menerima barang haram.

Setelah menempuh perjalanan yang panjang sampai sampai ke rumah induk untuk mengikuti acara Halal BI Halal dengan keluarga besar. Di ruang tengah kulihat nenekku mengelus- elus punggung tanteku yang menangis sesenggukan karena toko jam tangannya dijarah perampok. Segera kulepas jam tangan yg kupakai. Hari ini kuputuskan segera pindah tempat kost meski belum cukup uang.

PENTIGRAF  (One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang