51. Vitamin Kampus

46 1 0
                                    

     Beberapa mahasiswi di kelasku tampak mengagumi kharismanya. Ganteng, wibawa dan tidak banyak bicara. Kata Dita, dia adalah vitamin Kampus yang menyehatkan mata. Penyemangat untuk rajin masuk kuliah.
     Untuk menghilangkan kejenuhan kami berlima yang tergabung dalam kelompok mahasiswi jomblo selalu hang out. Kali ini kami sedang nongkrong di sebuah Cafe. Tanpa diduga, kami melihat vitamin Kampus itu. Aduh mama. Dia mengenakan T shirt dan jeans biru. Keren abis. Kami sepakat mengamati dia dari jauh, sebelum nyamperin tempat duduknya. Siapa tahu dia janjian dengan gebetannya. Sudah hampir satu jam dia duduk sendiri ditemani kopi sambil mengutak - atik laptopnya. Legalah hati kami karena mendapat kepastian bahwa dia tidak sedang menunggu seseorang. Akhirnya kami berniat mendekat ke mejanya.
     Kami beranjak dari kursi. Sesampai di mejanya ada gadis kecil imut yang manis lari mendekat." Pa... Mama sudah selesai belanjanya, ayo pulang," kata gadis itu sambil menunjukkan jarinya pada seorang wanita cantik yang berdiri di dekat kasir Cafe. Kami memaksakan diri untuk tetap tersenyum dan melambaikan tangan saat mereka pamit pulang lebih dulu.

PENTIGRAF  (One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang