32.Gadis Manis dalam Kereta

84 3 0
                                    

Aku tak pernah puas mencuri pandang wajah istriku. Setiap hari aku masih jatuh cinta padanya. Terbayang kembali peristiwa 20 tahun yang lalu. Waktu itu ibuku sakit. Beliau terus-terusan memanggil namaku. Aku bergegas pulang meski harus mengingkari janjiku yaitu pantang pulang tanpa membawa calon menantu.

Dalam Kereta Api aku menjumpai makhluk yang mampu merontokkan jantungku. Sangat sempurna kecantikannya. Senyumnya bak sembrani yg menarik-narik besi di dadaku. Selama ini aku tak pernah jatuh cinta. Dari masa kuliah sampai sudah bekerja di perusahaan ternama yang hampir seluruh karyawan wanitanya nyaris cantik dan pintar tidak ada yang mampu membuat jantungku berdebar-debar.

Kukerahkan segenap tenagaku untuk mecari perhatiannya. Ternyata dia hendak ke rumah tantenya karena tidak tahan dengan desakan orang tuanya untuk segera menikah. Para tetangganya di desa juga mulai menyebut dia perawan tua. Bagai mendapatkan segunung emas ketika dia menerima tawaranku. Dalam kereta kami membuat janji. Akhirnya aku pulang membawa calon menantu untuk ibuku. "Pa...Ayo,nanti terlambat Lo," ucap Viona anakku mengingatkanku untuk melaksanakan tugas kenegaraan, mengantar dia les biola. Viona mirip banget dengan mamanya. Gadis manis dalam kereta.

PENTIGRAF  (One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang