29. Ikat Pinggang Keramat

63 1 0
                                    

      Sekarang pengumuman penerimaan calon ASN. Tapi aku takut membuka ponsel. Takut membaca berita tentang kegagalan. Bagaimana bisa aku yakin kalau aku gagal? Sedang saat mengerjakan test aku merasa bisa. Mungkin aku telah syirik. Emakku selalu memberi ikat pinggang yang telah diisi rapalan do a dari orang pintar untuk dikenakan saat menjalani test dan aku selalu mematuhinya. Saat masuk SMA favorit dan masuk UGM selalu kukenakan. Hasilnya aku selalu lolos seleksi dengan nilai yang memuaskan.

     Test calon ASN kmarin, tanpa sengaja aku telah melanggar pesan Emak. Aku melanggar pantangan melepas ikat pinggang itu pada saat Buang air besar dan kecil. Perutku eror. Hingga aku ijin ke kamar mandi. Karena terburu-buru aku lupa melepas ikat pinggang keramat itu. Tentu saja aku tidak menceritakan kecerobohanku ini. Aku tidak mau melihat Emakku khawatir.

     Kuputuskan untuk membuka ponselku setelah setengah hari berlalu. Baru aku pegang, ponselku berdering. Ada telpon dari Pak De ku. "Selamat ya Din, Pak De baru saja baca pengumuman kamu lolos ASN," ucap Pak De . Kulihat wajah Emakku berbinar- binar  sambil mengelus-elus Ikat pinggang keramat andalannya.

PENTIGRAF  (One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang