48.Janji

67 0 0
                                    

Kecupan lembut Zaky membangunkan Luluk. Tubuhnya masih tergolek lemah di ranjang rumah sakit.Tangan Zaky menggenggamnya. Mata mereka bertatapan."Selamat ya... Kau telah menjadi seorang ibu."
Seorang perawat datang membawa bayi mungil yang manis dan memberikan pada Luluk. Sambil menyusui dia membuka kaos tangan yang menutup jari mungilnya. Air matanya meleleh karena jari kelingkingnya cuma setengah. Seketika terbayang peristiwa itu. Saat Luluk mendatangi Aji di sawah untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatan yang mereka lakukan di gubug dekat sawahnya. Dengan wajah sinis Aji memungut kepiting air yang kebetulan melintas, Aku memutus jari kelingking kepiting itu seraya berkata," Aku akan mengakui bahwa itu hasil perbuatanku jika saat lahir jari kelingkingnya patah"
Air mata Luluk semakin deras. Zaky menyekanya dengan tisu seraya berkata"Apapun keadaannya dia tetap anak kita yang manis. Luluk menjatuhkan kepalanya di dada Zaky, lelaki yang menerima dia apa adanya.

PENTIGRAF  (One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang