18. Kutelan Niatku

100 1 0
                                    

Akhirnya kudapati juga nomer ponsel teman lamaku yang jemari tangannya sangat lincah memainkan dawai gitar. Bayangan riuhnya tepuk tangan penonton saat menyaksikan permainan gitarnya muncul kembali. Dia memang keren.

Saat ini aku sedang terlibat dalam penggarapan sebuah monolog yang akan tampil di sebuah hotel berbintang. Aku berniat memakai jasa dia.

Dia tersenyum menyambut kedatanganku di rumahnya. Belum sampai duduk di sofa ruang tamunya, mataku terbelalak. Tidak kudapati lengan tangan kirinya. " Saya disuruh berhenti bermain gitar, Mbak." Ucapnya. Kutelan kembali niat kedatanganku. Kami bersenda gurau sambil menikmati beberapa hidangan makanan kesukaannya yang kupesan secara online.

PENTIGRAF  (One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang