TF || Bagian Satu

964 67 10
                                    

Masih SMP, Kelas 2.



𓃬 trapped friendzone 𓃬



Reya kewalahan saat mengejar dasinya yang sedang dibawa oleh ayam tetangga. Bagaimana mungkin Reya tak mengejar ayam itu selagi yang melilit di paruh ayam tersebut adalah dasi biru tua yang akan dipakai Reya hari ini.

Demi Tuhan, ini sudah menunjukkan pukul setengah tujuh lewat. Dan Reya masih sibuk mengejar ayam tetangga yang tidak tau akhlak itu.

"Ay! Siniin dong dasi gue, heh!" Teriak Reya sambil masih terus mengejar ayam tetangga yang ternyata sedang mengejek Reya.

"Anjing lah, kek ayam rembo di upin ipin lo." Rutuk Reya dalam hatinya. Namun ia tak gentar untuk tetap ambil dasinya.

"Woy! Ntar gue masuk BK anjir. Siniin nggak dasi—wah, ngejek lo Ay! Rasain nih!"

GOTCHA! Ayam tetangga tumbang lantaran Reya berhasil melempar batu bata balok tepat mengenai kepala ayam itu.

"Dari tadi kek. Ngeselin lo sumpah!"  Reya menyambar dasinya dengan santai dan segera memakaikan ke seragam putihnya itu.

Ia segera kembali ke rumah untuk mengenakan sepatu dan mengalungkan tasnya di punggungnya. Tak lupa ia pamit juga dengan ibu.






𓃬 trapped friendzone 𓃬






Benar seperti dugaan Reya, ia akan telat begitu tiba di sekolah nanti. Pasalnya hari ini hari senin, dimana rutinitas di sekolah adalah upacara. Gerbang sudah ditutup tepat ia sampai di sekolahnya. Ini pertama kalinya bagi Reya, dan beruntung...

Banyak sekali yang telat termasuk ketua osisnya sendiri.

"Eh kak, lo telat juga?"

"Iya, padahal gue tiap hari juga berangkat jam segini." Sahut Kak Aldi selaku anak kelas 9 sekaligus ketua osis di SMPN 1 Jekardah.

Reya mengangguk tak menyalahkan Kak Aldi. Karena ini memang masih pukul 6.45 am, yang artinya masih ada 15 menit sebelum upacara di mulai. Lantas, hari ini kenapa upacara di mulai lebih awal?

"Apa habis ini ada rapat guru ya kak? Terus kita ntar pulang cepet?" Sahut Reya asal yang sambut kekehan pelan dari Kak Aldi.

"Bisa jadi sih, gue aminin kalo gitu."

Beberapa detik berikutnya, ada salah satu guru yang amat sangat Reya kenal dan memang guru tersebut mengajar mata pelajaran PKN di kelasnya. Pak Burhan. Iya, guru yang suka memandang fisik muridnya. Kalau cantik, dikasih nilai bagus. Kalau jelek, nanti nilainya juga jelek. Namun, itu tak berlaku untuk Reya.

Sang Juara sekolah. Reya tidak cantik, namun nilai yang diberikan oleh Pak Burhan kepadanya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teman-temannya yang cantik.

Karena Pak Burhan tau, lembar jawaban Reya lebih mengagumkan daripada paras wajahnya yang saat itu terlihat biasa saja.

Author pov:end







𓃬 trapped friendzone 𓃬






"Loh, Mas Aldi juga telat?" Tanya Pak Burhan seraya mendekat ke arah gerbang. Disini bukan gue aja sama Kak Aldi, tapi di samping kanan, kiri, dan belakang gue juga banyak yang telat. Memang rada aneh sekolah gue sekarang.

TRAPPED FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang