TF || Bagian Empatbelas

449 46 0
                                    

Masih SMA, Kelas 3
⚠baca bagian dua utk mengingat anak guru yg dimaksud Reya

...

𓃬 trapped friendzone 𓃬


Nggak terasa ujian nasional telah berakhir, dan seluruh rangkaian kegiatan anak kelas 12 juga telah usai. Tinggal nunggu wisuda, pengumuman SNMPTN, dan persiapan SBMPTN bagi yang belum berkesempatan untuk lolos SNMPTN.

Semenjak kejadian tempo itu, gue sama Jeno makin dekat. Tapi dekatnya dalam kategori as bestfriend. Di sekolah dia ngeprioritasiin gue dimana pun kapanpun. Tapi kalau di rumah, dia udah lupa gue siapa.

Hal itu nggak serta merta dia ngejauhin gue, karena dia masih stuck sama someone, namanya Pelita. Anak guru SD yang gue maksud saat itu. Yap, Saingan gue waktu SD, yang dia mendapat segalanya di sekolah karena anaknya guru. Dan, Jeno suka sama dia.

Jeno nggak dapat kuota SNM, jadi dia persiapan SBMPTN. Dia nggak join bimbel manapun, tapi dia tiap siang ke rumah gue minta ajarin soal-soal SBMPTN. Gue sedikit tau karena sebelum pengumuman kuota SNM, gue udah belajar jauh-jauh hari. Jaga-jaga kalau gue nggak lolos SNM. Tapi itu semua nggak menutup kemungkinan kalau gue ternyata nggak lolos SNM?

Makanya, jaga-jaga. Toh apa salahnya belajar?

"Nanti pengumuman jam berapa sih?" Tanya Viska. Anak-anak kelas gue yang dapat kuota SNM lagi kumpul di gazebo. Ada 6 orang. Gue, Viska, Jessy, Rahma, Huda, dan Renaldy.

"Jam 5 sore, Vis. Deg-deg an nggak sih?" Jawab Jessy sembari mengenggam tangan temen-temen satu persatu.

"Banget. Gue pasrah, kalo nggak lolos gue siap SBM."

"Lo lolos, Rey. Yakin dah gue." Sahut Renaldy berusaha menenangkan.

"Lo kemarin beneran ambil satu univ satu prodi?" Tanya Huda yang gue angguki dengan cepat.

"Bego lu anjing!" Umpatnya seraya menoyor kepala gue dengan kencang.

"Ya gini lo. Lo dikasih kesempatan ambil satu univ tiga prodi, eh lo malah milih satu univ satu prodi doang. Lo kalo nggak lolos, backingan lo apa nyet? Coba gue tanya." Lanjutnya dengan sedikit greget dengan pilihan gue.

"Huda jangan gitu ah, kasian Reya jadi overthinking." Seru Rahma yang mencoba menenangkan gue.

"Ya gue mana tau. Gue takut aja gitu salah strategi milih. Daripada akibatnya fatal, mending gue pilih satu aja. Lagian lo pada apa nggak denger excamp kemarin?" Gue menimpali ocehan Huda.

"Hah? Apaan, Rey?"

"Univ tuh nggak mau diduain. Ibaratnya gue ambil univ mimpi sama bratari. Apa nggak merasa diduain tuh."

"Aduh anjing. Goblok banget temen gue." Seru Huda sama Viska bersamaan.

"Gue nggak salah padahal. Kan gue bener."

"Iya, lo bener, Rey. Lo bener."

"Makanya jangan belajar mulu, jadi konslet kan lo."






𓃬 trapped friendzone 𓃬





Jeno hari ini nggak ke sekolah, jadinya gue tadi pulang naik angkot. Tapi ke pendoponya dianter Renaldy. Renaldy mau nganter bukan karena kita sama-sama dapat kuota SNM atau dia temen kelas. Bukan. Dia mau nganter karena dia free. Biasanya tuh anak habis kelas beres kan masih ada ekskul. Doi super sibuk soalnya.

TRAPPED FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang