TF || Bagian Tujuhbelas

398 47 4
                                    

Cie double uppp

.
.


Libur semester genap (4)

...



𓃬 trapped friendzone 𓃬



Gue sudah tiba di rumah sekitar lima hari yang lalu. Mulai lima hari yang lalu itulah, gue sama Kak Dimas resmi LDR. Dia stay Di Malang, dan gue Di Jekarda.

Gue masih sibuk goleran di kasur padahal jam sudah nunjukin pukul 10.22 am. Jujur, gue masih terlalu malas buat bangun apalagi mandi. Lagi pula, dalam seminggu pertama gue di rumah, gue mau bermalas-malasan terlebih dahulu. Gue mau mengistirahatkan pikiran dengan tiduran tanpa mau memikirkan apapun. Seminggu doang janji.


"Nyil, lo di rumah udah lima hari apa nggak capek tiduran mulu?" Itu Kak Jo yang berdiri di ambang pintu ketika ia sukses membuka pintu kamar gue secara gamblang.

"Yaelah Kak. Baru lima hari. Masih nyisa delapan puluh lima harian tau!" Ucap gue dongkol dengan posisi tertelungkup di atas kasur.

"Keluar kek lu, ngirup angin." Balas Kak Jo sembari menutup pintu kamar gue kembali.

Hening...

Begitulah keadaan rumah gue sehari-harinya. Kalau ada Kak Jo, beruntung agak ramai. Tapi kalau gue sendiri, nyisa ibu sama gue doang mah sepi banget. Oh iya, Kak Jo bukan tipikal orang yang suka ngebuka pintu kamar orang terus ditinggalin gitu aja tanpa mau menutup balik. See? Seperti yang kalian baca barusan, Kak Jo orangnya rapi dan rajin. Pintu yang abis dia buka, ditutup lagi.

Gue merenung sejenak sembari natap layar ponsel, "Kak Dimas nggak ada ngabarin sama sekali dari kemarin. Minimal nanyain kek gue dimana." Gue menghela napas gusar sebelum bangkit dan menarik outer gue yang tergantung di lemari.

"Nitip donggg..." Sahut Kak Jo ketika melihat gue keluar dari kamar. Kak Jo lagi rebahan di sofa sembari tangannya sibuk mengganti channel TV. Sedangkan Ibu ada di halaman belakang. Habis beli tanaman baru, jadinya sibuk nanam.

"Whatsapp aja ya, Jo."

"Ja jo ja jo, gue abang lo ya!"

Gue menggedikkan bahu dan langsung ngeluyur jalan keluar rumah.

Gue mengerut sembari mengeratkan tudung hoodie gue, begitu tubuh gue terkhusus wajah gue langsung terpapar sinar matahari.

Keadaan nggak banyak berubah. Paling cuma jalannya aja yang yang dulunya masih aspal grenjel-grenjel gitu. Sekarang udah dipaving rapi, mana 3D lagi. Udah berasa lagi jalan-jalan di Malioboro.

Gue membuka pintu gammamart pelan kemudian disambut dengan senyuman ramah dari pegawai kasirnya. Gue menyisiri rak bagian makanan ringan dengan pelan dan memindai satu persatu menu yang ada disana.

Gue mengambil onigiri tuna mayo, kemudian mengambil satu tusuk sosis. Lalu melangkah ke lemari belakang, tempatnya berbagai macam dan rasa minuman.

Ketika gue hendak mengambil satu kaleng omelette, ponsel yang ada di saku hoodie gue bergetar.


Johnny is calling...

"Buruan nitip apa?"

"Waalaikumsalam,"

"Assalamualaikum bang, nitip apa?"

TRAPPED FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang