TF || Bagian Duabelas

406 48 0
                                    

Masih SMA, Kelas 3.

...




𓃬 trapped friendzone 𓃬



Hari ini kuota SNMPTN diumumkan dari pihak sekolah. Jadi siapa yang lolos nanti berhak milih universitas tujuan. Tempo lalu Jessy bilang kalau dia naksir Haidar. Gue nggak marah. Gue biasa aja, atau bahkan gue malah senang.

"Gimana perkembangan lo? Lancar?" Sapa gue ke arah Jessy yang sibuk memainkan ponselnya.

Jessy mendongak kemudian tersenyum lebar ke arah gue yang baru tiba di sekolah, "OMAYGADDDDDD, NANTI PENGUMUMAN KUOTA SNM BEBB HUHU." Serunya heboh sembari memeluk gue erat.

"Iyaa, semoga lolos ya cantik. Pokoknya bareng-bareng sama gue."

"Bawa hape ga?"

Gue menggeleng dan meletakkan tas gue di meja, "takut kesita anjir. Kemarin sidaknya diem diem. Untung aja kelas sini langsung gercep."

"Yahh, gitu aja lo takut, Rey. Emang hape lo isinya apa dah..."

"Nggak ada apa-apa sih. Cuman gue nggak mau aja gitu loh hape kesita. Cari aman ya gausah dibawa."

"Stress. Terus ntar lo buka kuota snm gimana?"

Gue nyengir lebar ke arah Jessy yang dihadiahi gebukan, "kebiasaan. Untung lo sobat gue."

Gue diam sejenak kemudian netra gue menatap Haidar yang memandang gue lurus. Sedetik kemudian, gue segera memalingkan pandangan gue ke arah lain.

"Di luar yuk, Jess. Gue mau ngomong."

Jessy mengangguk kemudian membuntuti gue yang jalan keluar kelas.

"Mau ngomong apa lo? Kalo lo mode gini, pasti serius."

"Gimana?"

"Hah?"

"Perkembangan lo deketin dia? Lancar?"

Air muka Jessy langsung berubah seketika, "enggak."

"Kenapa? Dia langsung terang-terangan nolak lo apa gimana?"

"Dia kayaknya gamon sama lo deh, Rey."

"Setuju."

Jessy sontak menoleh ke arah gue, "Atuhlah, Rey. Bismillah napa."

Gue terkekeh pelan kemudian mengambil duduk senyaman mungkin, "then tell me about your progress. I'm all ears."

"Lo tau kan gue tuh orangnya blak-blakan. Nggak suka ya nggak suka, suka ya suka. Nah gue tuh bilang sejujurnya ke dia kalo gue suka sama dia. Bahkan gue juga caper. Dikit sih tapi. Kayak tiba-tiba gue nyeritain tentang diri gue ke dia, dan segala macem. Terus lo taukan ya responnya chat gimana. Lo lebih khatam soalnya."

"Hooh, terus?"

"Responnya dingin, singkat, gitu, sampai akhirnya dia risih kali sama gue. Masa dia bilang gue lagi suka sama cewek lain sorry ya." Terang Jessy dengan muka jengkelnya.

Gue menepuk jidat pelan, "aduh anjir!"

"Mau tau jawaban dia selanjutnya apa?"

"Apa?"

"Gue suka sama Reya. Bukannya lo udah tau kalo Reya mantan gue? Demi Tuhan Rey yampun pen nempeleng muka dia aja rasanya. Waktu itu kita ngobrol di cafe depan pertigaan ATK itu kan, malem. Dia ngajak ketemu. Awalnya gue seneng, endingnya pen nabok."

TRAPPED FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang