TF || Bagian Sepuluh

463 52 8
                                    

Masih SMA, Kelas 3.

...

𓃬 trapped friendzone 𓃬



Begitu gue keluar dari kamar mandi, dan menuju ke kelas gue, banyak yang menatap gue dengan muka kagetnya. Termasuk kelas tetangga.

Nggak jauh beda di kelas gue. Begitu gue sampai dengan Febri dan Viska yang di belakang gue, teman-teman kelas pada cengo. Jessy pun mendekat ke arah gue, "lo kenapa? Something happened?"

Gue menggeleng dan berjalan ke meja gue setelah mengucapkan terima kasih lagi ke Febri dan Viska.

"Rey, lo kenapa?" Begitulah pertanyaan-pertanyaan yang gue dapat setelah masuk kelas yang hanya gue jawab dengan senyuman.

"Lo jangan senyum ya, njing! Lo kenapa? Itu Huda, Haidar, Renaldy, sama Ardi sampai bersih-bersih lantai dekat kursi lo."

Gue kaget dan segera memalingkan ke arah samping gue, disana Huda dengan muka santainya dan memberikan V sign ke arah gue.

"Makasih ya. Renaldy, makasih juga."

Setelahnya gue menghadap ke belakang yang ada Ardi duduk di bangku Cacil.

"Ardi, makasih juga ya."

Setelahnya gue ke arah Haidar, "Haidar, makasih juga."

Setelah itu hening.

"Stresssss, lo habis ngapain?" Itu Ardi dari keterdiamannya sedaritadi. Tanpa melepas pandangan dari gue sedikit pun.

"Gue habis muntah." Jawab gue ragu dan kembali menghadap ke depan.

"Rey, tapi lo beneran gapapa?"

Gue kembali menghadap ke belakang, "Gapapa, Cil, Jess, Ardi, gapapa kok. Ntar kalau Bu Yati nyuruh keluar juga gue bakal keluar. Sekalian kan bolos, kapan lagi coba ehe."

"Masih bisa ketawa lo." Ujar Ardi seraya menyentil kening gue. Netranya melirik ke arah Huda yang gue nggak tau kenapa.

Gue menghadap depan lagi. Kali ini dari ekor mata gue, Huda bangkit dari kursinya.

"Ikut gue, yuk ke depan. Mau ngobrol sama lo."




𓃬 trapped friendzone 𓃬




"Gue beneran muntah kok. Gapapa. Muka lo gausah serem gitu napa sih."

"Are you sure?"

"Im sure."

"Lo muntah kenapa ngajak Liyan, Niken dan temen-temennya juga?"

Gue sontak menoleh ke arahnya dengan tatapan terkejut, "am i right?"

Gue menelan ludah dengan susah payah, kemudian sepenuhnya menghadap ke Huda.

"Siapa aja yang tau?"

"Gue doang."

"Sure?"

"Sure." Ujarnya sambil mengangkat kedua bahunya.

"Gue balik ke kelas lebih dulu. Habis makan gue langsung ke kelas. Yang lain masih di kantin."

"Gueㅡ"

"Ada yang luka nggak?"

"Gue nggak kenapa-napa. Gue bisa kok ngatasi mereka. Ada Febri sama Viska juga, bantu."

TRAPPED FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang