TF || Bagian Tujuh

479 49 4
                                    

Masih SMA, Kelas 3




...

𓃬 trapped friendzone 𓃬



Gue beneran selesai duluan dan mengumpulkan buku catatan gue ke depan.

"Bu, sudah."

"Nduk, kamu ngerjakannya kok cepet sih?" Tanya Bu Muntri pelan seraya tangannya bergerak buat mengambil buku catatan gue untuk di koreksi.

"Saya suka Bu materinya, langsung nyantol sama apa yang Ibu terangin. Jadi persilangan tumbuhan mah lewat, Bu." Jawab gue nggak kalah pelan. Nggak enak juga kalau kedengeran teman-teman. Bisa dicap caper gue. Padahal gue niatnya baik, buat ngehibur Bu Muntri. Terus ngasih tau juga kalau cara ngajar beliau juga enak, gampang masuk otak.

"Makasih ya nduk. Kamu ngebuktiin kalau yang Ibu ajar beneran bisa cepat pahamnya. Ini udah betul semua. Ibu kasih nilai sama paraf dulu."

Gue mengangguk kemudian mempersilahkan Bu Muntri memberikan coretan ke catatan gue. Hingga beberapa sekon, "BU KOK SUSAH SIH BU YA ALLAH. SAYA MAU PULANG LEBIH AWAL." Sembur Huda tiba-tiba yang di sampingnya sudah ada Ardi, duduk di kursi gue.

"IYA BU, MANA BANYAK LAGI. PUSING BU DISILANG-SILANG BEGINI."

"Reya aja sudah. Betul semua."

"Ya Bu Muntri salah kalau gitu. Bandingin saya kok sama Reya, sama Ardi aja bu." Oceh Huda nggak banyak mikir yang ngebuat aksi adu mulut, adu cekcok, ribut terjadi begitu saja di kelas gue.

Bu Muntri hanya tertawa lepas yang ngebuat gue ikut tersenyum juga, "kelas kalian ini variatif ya. Lucu-lucu. Saya senang kalau ngajar di kelas kalian."

"CIEEEEE BU MUNTRI...." Sorak satu kelas merasa terharu dengan kalimat Bu Muntri.

Hingga mulai saat itulah yang dikatakan Jessy benar. Bu Muntri kecantol sama gue.





𓃬 trapped friendzone 𓃬



Gue keluar kelas duluan sembari memainkan ponsel gue. Gue emang kalau lagi main ponsel sambil jalan nggak bisa cepat-cepat. Yang ada nabrak njing. Jadi beneran, gue jalan kayak keong. Sesenti-sesenti. Tanpa sadar gue berhenti sejenak karena gue rasa gue perlu balas beberapa replyan twitter sambil diam. Karena nggak bisa diedit, bisanya dihapus. Kan capek kalau udah ngetik panjang.

Gue masih belum sadar di depan kelas mana saat ini, yang jelas gue langsung duduk begitu aja ketika ekor mata gue melihat ada kursi memanjang, ah gue udah di IPA 2 aja ceritanya.

Gue masih sibuk berkutat dengan ponsel gue sampai suara yang sangat gue kenal terdengar di indera pendengaran gue.

"Iya, terus apa lagi?"

"Udah deh, kayaknya cuma itu."

Gue menolehkan kepala ke samping ternyata ada Jeno lagi pacaran sama Pristin di depan kelasnya Jeno, IPA 1. Disitu juga ada kursi yang memanjang.

Gue mengabaikan dan tetap melanjutkan fokus gue dengan dunia maya. Tapi telinga gue masih dengar apa yang sedang mereka bicarakan.

"Aku dulu suka merhatiin kamu. Pas kelas sepuluh bukannya kamu dekat sama Reya ya?"

"Kamu kenal dia?"

"Ya kenal lah, siapa coba yang nggak kenal Reya. Kayaknya satu warga sekolah tau sampai penjual cilok depan sekolah. Tapi mungkin Reya-nya aja yang nggak kenal aku."

TRAPPED FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang