TF || Bagian Dua

656 60 4
                                    

Masih SMP, Kelas 3.

...



𓃬 trapped friendzone 𓃬



Dua tahun telah berlalu di sekolah SMP-nya itu. Dan Reya merasa sangat sayang dengan sekolahnya, temannya, dan guru-gurunya. Serasa tidak ingin cepat lulus.

Bagaimana tidak, Reya menjadi model di sekolahnya lantaran dia meraih peringkat 1 berturut-turut mulai dari masuk, hingga kelas 3 saat ini. Belum lagi, dia yang sering dipanggil ke ruang guru untuk diajak lomba olimpiade, siswa berprestasi, bahkan karya ilmiah.

Tak hanya itu, dia juga mendapat perhatian khusus dari para guru. Bahkan tak menyangka dengan kemampuan Reya selama ini. Padahal dulu, ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, Reya hanya mendapat skor ujian nasional yang sangat diluar ekspektasinya waktu itu. 3 mata pelajaran, seharusnya mendapat skor 30.00, namun Reya saat itu hanya mendapat 26.00. Ia kalah jauh dengan teman-temannya yang tidak begitu ia sangka akan mendapat 28.00.

Tak lupa, anaknya guru, yang sangat disukai Jeno, mendapat nilai memuaskan, 29.00.

Reya mengingat itu hanya tersenyum remeh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

"Bisa-bisanya gue dulu percaya aja dia dapet 29. Mana gue sempet kagum lagi." Reya tak habis pikir dengan pikirannya yang malah memutar kembali ingatannya semasa duduk di sekolah dasar dulu.

"Hasil curang aja bangga banget." Gumam Reya pelan yang ternyata disahuti oleh orang yang tiba-tiba duduk di samping kursinya.

"Siapa?"

"Kepo banget lo."

Iya, itu Jeno yang tiba-tiba mengagetkan dirinya.

Perjalanan kelas 7 bahkan 8 Reya tidak begitu menarik. Hanya seputar belajar, belajar, dan belajar.

Jeno?

Haha, kalian mengharapkan apa dari hubungan Reya dan Jeno?

Mereka tak lebih sekadar teman, tetangga, dan satu alumni saat sekolah dasar dulu.

Bahkan kemarin dengan terang-terangan Jeno bilang suka sama teman kelasnya, Anna.

Jadi jangan berharap lebih, karena Anna jauh lebih cantik daripada Reya. Reya bahkan sadar itu. Toh, Anna juga pintar. Ia mendapat ranking 3 kemarin. Jadi, Jeno juga mendapat paket lengkap. Cantik iya, pintar juga iya.





𓃬 trapped friendzone 𓃬





"Aduh! Lo ngapain sih gangguin gue mulu dari kemarin???" Gue bukannya senang, malah gue marah. Ya gila aja, gue nggak tahan sama gelitikan malah pinggang gue digelitik tanpa ampun sama Jeno.

"UDAH ANJIR! CAPE GUE NGAKAK." Gue menetralkan deru napas gue sendiri, begitupun Jeno. Kita habis kejar-kejaran karena dia ngusik belajar gue mulu.

"Lo nggak nanya lagi?"

"Apa?" Gue loading sebentar, "Ohh... Ngapain sih lo suka gangguin gue akhir-akhir ini?"

"Soalnya lo lucu."

Kelas gue mendadak senyap.

Satu detik...

Dua detik...

"CIEEEEEE REYAAAAAA...."

"CIEEEE REYA JENOOO, ADA APA NIHHH..."

TRAPPED FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang