TF || Bagian Duapuluh Lima

417 39 1
                                    

Huhu sori ilangnya lama, abis pindah kos nie
Warn+15 ya

.

.


𓃬 trapped friendzone 𓃬





Nggak terasa waktu berjalan sangat cepat. Baru kemarin gue menghabiskan liburan semester ganjil gue buat nyari duit sama pacaran, eh sekarang sudah masuk semester 6 aja. Sebelum aktif perkuliahan, tentunya gue sebagai mahasiswa aktif yang sudah melakukan proses administrasi semester 6, harus memprogram rencana studi dulu dalam 1 semester. Hal ini yang membuat gue kelimpengan kemarin. Bahkan cowok gue, Jeno, yang bukan anak pendidikan fisika juga ikutan pusing gara-gara gue banyak badmoodnya.


Jadi selama ngeprogram rencana studi, gue kena tikung alias kelas yang mau gue ambil selalu penuh. Ya mau nggak mau, gue join kelas lain. Dan setelah perdramaan selesai, gue bisa keluar dari kelas lain yang gue maksud dan masuk ke dalam kelas yang gue incar.

Maka dari itu, pagi ini menjadi awal pagi di semester 6. Gue baru aja nutup pintu kosan begitu mendapati ponsel gue berdering.

"Halo?"

"Aku udah di depan sayang."

"Okidoki, aku juga udah beres."


Sambungan nggak gue tutup sampai gue tiba di pintu depan lalu berjalan membuka pagar dan menutupnya. Barulah di hadapan Jeno, gue mematikan sambungan darinya itu. Jeno tersenyum begitu mendapati gue lalu menyimpan ponselnya ke dalam saku jaketnya.

"Belum sarapan kan? Kalo sarapan dulu mau?" Tanyanya begitu gue naik ke atas motor cbr kesayangannya itu.

"Aku kan kelas pagi sih yang, gimana sih?" Rengek gue sembari melingkarkan tangan gue ke perutnya.

Jeno tersenyum di balik helmnya lalu segera menancap gas ke arah kampus. Fyi, jarak kosan gue ke kampus dekat banget. Jadi gue nggak bawa helm. Serius, sekilo nggak sampai. Lagi pula jalan yang gue lalui bukan jalan raya, melainkan jalan biasa yang sempit alias mobil aja nggak bisa masuk.


"Kok malah mlipir kesini sih?" Gue berdecak di samping telinganya yang tertutup helmnya itu. Gue kira tadi langsung ke kampus soalnya dilihat dari jalur yang dia ambil itu ngikutin arah jalan. Taunya belok kiri alias balik ke arah kosan gue tadi? Alias ke indoapril.

"Nggak akan aku biarin ya kamu kalau kuliah nggak sarapan. Minimal jajan apa kek biar perutnya keisi. Nggak harus nasi kok yang." Tutur Jeno penuh sayang setelah melepas helmnya dan menuntun gue turun dari motornya.

Gue mendengus namun tetap mengikutinya dari belakang yang sedang masuk ke dalam indoapril.

"Selamat pagi kak, selamat datang di indoapril. Selamat berbelanja." Sapa mbak kasir begitu Jeno dan gue masuk.


Gue mengangguk kecil dan tersenyum, sedangkan Jeno langsung melipir ke rak minuman. Dia ambil dua kotak susu rasa pisang kemudian jalan menuju kasir.

"Onigiri tuna mayo 2 ya, kak." Ucapnya kepada mbak kasir. Detik berikutnya ia menyerahkan dua kotak susu pisang tadi.

Beberapa menit setelah proses pembayaran, Jeno menggandeng tangan gue keluar lalu mengajak gue duduk di kursi indoaprilnya. Iya, jadi di bagian teras indoapril itu disediain kursi gitu sama meja. Hal kayak gini mempermudah buat pengunjung kalau mau singgah dulu dan makan jajan langsung disitu.

"Dimakan sayang. Aku nggak mau nganterin kamu ke kampus kalau nggak dimakan dan nggak dihabisin." Titah Jeno begitu mendapati gue yang hanya diam menatapnya yang sedang melahap onigirinya dalam 3 kali gigitan.

TRAPPED FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang