006.

8.4K 791 41
                                    

Vote & Komennya
Jangan lupa.

.

.

.

SelirnyaJungkook
Happy Reading.

Pagi.

Taehyung membuka matanya perlahan, rasanya seperti tidur sebentar. Di sisinya Jeongguk sudah tidak ada. Taehyung yang tadinya akan bangun mengurungkan niatnya, dia baru ingat kalau tidak memakai baju sehelai pun.

"Hah— sakitnya."

"Sudah bangun?"

"Paman sakit." Rengek Taehyung.

Pinggangnya terasa pegal dan bagian belakangnya juga sakit, Taehyung merintih. Semalam Jeongguk meminta lebih, mereka melakukannya cukup lama.

Beberapa kali berpikir jernih, tapi nyatanya Taehyung yang menyambut Jeongguk semalam. Itu memalukan jika diingat, semalam dirinya sangat berisik.

"Taehyung, kenapa lo nafsu juga sih." Kesalnya.

"Maaf untuk yang semalam." Ujar Jeongguk sambil menghampiri Taehyung.

"Ugh— tidak apa-apa, aku mau mandi Paman."

Jeongguk memberi Taehyung jubah tidurnya, Taehyung tenggalam saat memakainya. Jeongguk bantu mengangkat Taehyung lalu pergi ke kamar mandi, tidak lupa memberikan salep untuk anus Taehyung.

"Mau aku Pakaikan?"

"Tidak mau! Nanti Paman kalap seperti semalam, asal Paman tau saja. Itu sangat sakit, dan lain kali aku yang akan menusuk Paman!!" Teriak Taehyung kesal.

Jeongguk tertawa pelan, "Kau mau menusukku?"

"Iya! Dan aku akan main kasar sampai Paman bisa hamil juga."

"Kau tidak bisa mendominasiku."

"Kata siapa, lain kali aku yang akan membuatmu kesakitan Paman!"

"Tunggu saja nanti." Dengus Taehyung.

Jeongguk tertawa terbahak, lalu pergi keluar. Di lihatnya ada Ayahnya disana dengan Joonwoo.

"Jeongguk, gangguin Taehyung terus. Udah suka ya kamu?" Kekeh Hanjun.

"Jangan bicara konyol Ayah. Aku tidak punya perasaan apapun untuk Taehyung." Dengus Jeongguk lalu mengambil Joonwoo.

"Udah di mandiin?"

"Iya, tadi bareng Ayah."

Jeongguk hanya mengangguk, setelah itu menciumi pipi anaknya tanpa henti.

"Wanginya anak Papa, woo semalam gak nakal humm?"

"Kamu laper sayang?, Mama sebentar lagi selesai mandinya."

"Semalam kamu dapet Jeong?" Tanya Hanjun.

Jeongguk mengernyitkan dahinya, "Apa yang Ayah bicarakan?"

Mama Muda.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang