008.

7.6K 799 51
                                    

Vote & Komennya
Jangan lupa🤗

.

.

.

.

Happy Reading.

"Taehyung, kalau lo jalan sama Mingyu. Terus orang yang namanya Jeongguk gimana?" Tanya Jimin.

Taehyung berdecih pelan, apa-apaan Jimin itu.

"Gue udah bilang, Jeongguk bukan siapa-siapa gue."

"Halah, bukan siapa-siapa tapi pas waktu sekolah kemarin pelukan." Sindir Seokjin.

Taehyung terkejut, bagaimana Seokjin tau. Apa mereka membuntuti Taehyung kemarin.

"Lo—"

"Gak penting." Ujar Jimin, sudah tau apa yang akan ditanyakan Taehyung.

"Lagian, Jeongguk lebih gagah Taehyung. Daddyable banget." Puji Seokjin.

"Ambil aja kalau lo mau." Taehyung mulai kesal.

"Ntar nangis lagi."

"Udahlah, itu bukan urusan lo semua. Gue mau kedepan."

"Taehyung dengar ini! Gue sama Seokjin tetep tim lo sama Jeongguk!!"

"Bodo amat, gue gak denger!!!"

Taehyung langsung berlari, di depan kelasnya sana. Ada Mingyu yang sudah menunggu Taehyung, dengan senyum lebar Taehyung segera menghampiri pria itu.

"Kak Mingyu."

Mingyu tersenyum, "Kirain gak bakal kesini."

"Mana mungkin, justru aku senang sekali."

Mingyu tertawa lalu mencubit pipi Taehyung gemas.

"Kamu sangat menggemaskan."

Taehyung yang diperlakukan seperti itu rasanya seperti melayang.

"Udah kak, pipi aku bisa merah-merah nanti." Rengek Taehyung.

"Kakak mana bisa berhenti, kamu jangan lucu-lucu bisa?"

"Gak bisa." Kekeh Taehyung.

"Sore ini kamu ada waktu?"

"Emangnya kenapa?"

"Jalan yuk." Ajak Mingyu.

"Eh— Kakak serius nih?"

"Emang keliatan lagi bercanda ya?"

Taehyung menggeleng, "Baiklah, tapi kita ketemunya di cafe aja."

"Emangnya kenapa kalau kakak jemput ke rumah kamu?"

Taehyung mana mungkin bilang kalau sekarang tinggal bersama dengan suaminya Jeongguk, bisa bahaya nanti kalau Mingyu sampai kesana.

Mama Muda.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang