30. Lilac

3.2K 425 34
                                    

happy reading.. stay safe.. stay healthy.. double mask yaa sayang2kuu..

btw, alur SBA ini memang lambat yaa, jadi kalo ada yang geregetan kok mereka gak ketemu2, nikmati aja prosesnya sayang2kuu.. percayalah semua akan indah pada waktunya.. hahaha.. 

*loveyouall *happyreading

-Lilac symbolizes first love and romance-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Lilac symbolizes first love and romance-

*****

Awan POV

~~~ But, a puddle never come...

Why? They don't know...

So, another day the cloud and the rain pour again...

Hoping that a puddle will appear this day...

Sadly, it never come today...

A puddle is nowhere to be found...

Why?~~~


Puluhan mata memandangku dengan pandangan beragam. Kagum, bahagia, dan senang mendominasi raut muka mereka. Sementara ada juga pandangan kesal dan iri, tapi tentu saja tidak membuatku gentar, lagipula apa nikmatnya menjadi pemimpin tanpa satu atau dua halangan kan?

Pagi ini aku berada di gedung perusahaan baru yang bergerak di bidang media, pada bagian gedung yang akan aku tempati ini khusus bergerak di bidang media cetak. Perusahaan media ini baru saja aku ambil alih, sebagai langkah pertamaku dalam rangka menggantikan tugas Ayah. Kenapa perusahaan ini? Entahlah, mungkin aku hanya ingin menantang diriku sendiri keluar dari zona nyaman perusahaan yang sudah di bangun oleh Ayah. Atau mungkin hanya karena egoku saja, ego masa lalu.

Aku berdiri di tengah sebuah ruangan besar, di lantai kedua gedung. Ruangan besar yang sepertinya digunakan penghuni kantor untuk mengadakan pertemuan seperti ini. Aku mengedarkan pandangan, para pekerja laki-laki dan perempuan berkumpul di ruangan ini. Wakil direktur, para manajer, kepala seksi, dan staf semua datang menghadiri perkenalanku, begitu juga dengan pekerja lain di luar bidang media seperti bagian keamanan dan kebersihan.

Aku tersenyum singkat, merasa puas dengan sambutan yang diberikan. Paling tidak mereka menghormatiku sebagai pemimpinnya. Aku menarik napas dalam dan mulai berbicara.

"Selamat pagi, nama saya Awan Pradipta, kalian boleh memanggil saya Awan."

Kalimat pembuka yang aku ucapkan ternyata bisa membuat semua orang terpaku pada diriku. Aku selalu berpikir bahwa kesan pertama seseorang sangatlah penting untuk membina hubungan, dalam kasusku tentu saja hubungan pekerjaan. Aku ingin dikenal sebagai pemimpin, yang walaupun terkesan ramah dan bersahabat, tapi juga mempunyai kewibawaan kepada bawahanku.

Memang gaya kepemimpinanku dan Ayah sangat berbeda, Ayah adalah pemimpin yang cenderung tegas dan bertangan dingin, sementara aku lebih suka dikenal sebagai pemimpin yang hangat. Lagipula tidak ada salahnya memberi kehangatan pada sekitar, menjadi pria yang hot tentunya lebih baik dibanding pria yang cool bukan? Maaf Air, tapi kakakmu ini memang terlahir sebagai pemberi kehangatan pada dunia. Hahaha.

Senja Bersama Awan (END, KK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang