31. Morning Glory

3.4K 441 51
                                    

happy reading..

jangan lupa dipencet bintang kecilnyaa.. jangan lupa dikomen ceritanyaa..

*loveyou

-Morning glory simbolizes love that has never ended-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Morning glory simbolizes love that has never ended-

*****

Kiara/Senja POV

Why?~~~

Because a puddle is still a puddle...

It will be vanished once the sun shines...

So the rain tells the cloud to load more water...

"Bring more water, so that i can make heavier rain...

I'm sure the puddle will come afterward..."

But the next day a puddle still not there, even after heavy rain...

The sun comes and ask....

"Why are you trying so hard to make a puddle appear?

It's just a puddle...

It doesn't have any meaning in life..."


Akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan tulisan orang yang tidak tahu malu itu pada naskah ceritaku. Orang yang tidak tahu malu, yang sudah membajak naskahku dua kali. Ya, akhirnya aku tidak menghapus tulisan keduanya, lagipula kalimatnya cukup indah, dan sesuai dengan alur ceritaku. Semoga kali ketiga orang yang tidak tahu malu itu memutuskan untuk mengintip laptopku lagi, dia akan lebih bahagia karena tulisannya masih terpampang indah di naskahku, dan memutuskan untuk berhenti menyabotase naskah ini.

Dua kali aku menemukan kalimat tambahan dalam naskahku, dua kali juga aku merasa penasaran. Selama hampir tiga bulan aku bekerja di sini, tidak pernah ada yang menganggu tulisanku. Bahkan ketika aku meletakkan laptop di sembarang tempat, tidak ada orang yang kurang kerjaan, dan mengintip hasil kerjaku. Apalagi dengan tidak tahu malu orang itu menuliskan pendapatnya di naskahku. Dalam satu minggu, aku kecolongan dua kali dalam satu minggu. Aneh, siapa orang yang terlalu berani mengutak-atik laptopku? Apa mungkin dia mempunyai kedudukan tinggi dalam perusahaan ini, sehingga dengan usilnya bisa mengangguku?

Cih, andai saja yang menulis kalimat itu adalah direktur atau lebih hebat lagi CEO perusahan ini, aku pasti akan lebih rela untuk menyerahkan tulisanku. Silahkan direktur yang terhormat, silahkan memberikan second opinion terhadap naskah saya yang seperti remahan cookies ini, saya sangat tersanjung sekali Pak! Tapi secara logika, tidak mungkin direktur atau pemimpin perusahaan mau repot-repot membaca tulisanku, mereka tidak sekurangkerjaan itu. Aku yakin si orang yang tidak tahu malu ini pasti hanya orang usil yang tidak mempunyai kesibukan. Aku yakin sekali.

Senja Bersama Awan (END, KK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang