4. Orchid

4.4K 470 8
                                    

happy reading, happy day... 

*loveyou *xoxo

-Orchid simbolizes love, luxury, beauty, and strength-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Orchid simbolizes love, luxury, beauty, and strength-

*****

"Kiara?"

Aku tersentak mendengar namaku dipanggil. Siapa yang mengenalku di kampus ini? Aku angkat pandanganku dan menemukan sesosok gadis cantik berada di depanku. Sesosok gadis yang pernah kukenal, dulu sekali.

"Naya. Kanaya?"

Naya, sudah lama sejak terakhir kali aku bertemu dengannya. Sudah dua tahun aku tidak bertemu dengannya, terakhir ketika kami berada di bangku SMA, sebelum hubungan persahabatan kami memburuk karena suatu hal. Ketika naik ke kelas dua SMA, Naya tiba-tiba menjauh dariku. Kami tidak pernah satu kelas lagi sejak itu, sehingga hubungan pertemanan kami benar-benar putus, bahkan aku tidak tahu kalau dia berkuliah di tempat yang sama denganku.

Naya tidak berubah, penampilannya masih secantik dulu, hanya saja aura kematangan wanita dewasa mulai tampak di wajah dan tubuhnya. 

"Benar ternyata ini lo. Lo berubah banyak ya sejak terakhir kali gue lihat lo, dua tahun lalu. Waktu itu lo masih lebih nyaman dilihat, sekarang...," ujar gadis cantik itu padaku, dia tidak menyelesaikan ucapannya.

Aku hanya mengangguk, tidak menjawab seruannya. Tanganku memegang gelas minuman di depanku dengan gugup.

Pandangan Naya menatapku dari ujung rambut sampai ujung kaki. Seakan sedang menilai penampilanku saat ini. Dia benar, aku memang banyak berubah sejak lulus SMA. Saat ini penampilanku memang jauh dari kata enak dilihat, berat badanku banyak berkurang sehingga tubuhku terlihat jauh lebih kurus daripada dulu. Wajah yang dulu dianggap cukup manis, sekarang tidak lagi menunjukkan hal itu. Kulit wajah dan tubuhku terlihat kusam, tidak bercahaya. Pipiku terlihat lebih kurus dan cekung, sementara mataku juga terlihat lebih menonjol dan terdapat lingkaran hitam di bawahnya karena kurang istirahat.

Yang paling kusesali adalah aku harus kehilangan rambut panjang yang dulu sangat kubanggakan. Aku terpaksa memotong pendek rambutku beberapa tahun ini, karena terlalu rapuh dan rontok. Tidak, aku tidak menderita penyakit apapun, hanya kehidupanku yang tidak memungkinkan untuk memakan makanan dengan teratur dan sehat, jadilah ritme tubuhku berubah.

Tapi lagi-lagi apa yang bisa kukeluhkan, aku tidak mempunyai waktu untuk memikirkan perubahan penampilanku. Yang penting aku masih bisa bertahan hidup sampai saat ini saja, aku sudah bersyukur.

"Gue ada perlu sama lo. Lo bisa bantu gue gak?" tanya gadis itu penuh dengan kepercayaan diri, sesuatu yang tidak pernah hilang darinya, sesuatu yang tidak akan pernah aku miliki. Sesuatu yang selalu aku anggap menakutkan, entahlah, aku selalu merasa tertekan ketika berhadapan dengan orang-orang seperti Naya. Orang-orang dengan aura ketangguhan yang tidak pernah kumiliki.

Senja Bersama Awan (END, KK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang