30. With Daniel

575 26 4
                                    

Part ini untuk kalian yang dukung Mora-Daniel nih ayoo merapat!!

Happy reading 🌿🥀

Mora sudah siap untuk sekolah pun turun dari tangga menuju depan rumah tak sarapan karena Daniel tiba tiba chat bakal jemput dirinya pagi hari ini

"Nggak sarapan dulu?" Tanya Sandra saat sang anak malah melewati dapur

"Nggak mah ada temen Mora jemput takut kelamaan ntar" Mora membuka pintu depan dan benar saja di depan pager sudah ada Daniel dan motor kesayangannya

"Temen apa demen tuh!!" Teriak Miko yang membuat Danile yang lagi main handphone menatap kearah rumah Mora dan mendadah ke Mora

Mora hanya tersenyum kikuk karena suara abangnya yang sangat nyaring itu

Mora sudah memaki maki abangnya dihati habis habisan

"Abang gila!! Malu banget banget gue anjirt!!" Batin Mora dan berjalan kearah Daniel yang memberikannya helm

"Naik" Daniel mulai menyalakan motornya tapi Mora sama sekali belum naik

"Lo bisa liat nggak sih gue pake rok pendek Daniel!!" Kesal Mora yang melihat ketidakpekaan Daniel

"Bilang dong" Daniel pun membuka jaketnya dan memberikan kepada Mora agar menutup pahanya yang terlihat, juga menyuruh Mora agar berpegangan di bahunya untuk naik

Mora yang sudah naik dengan selamat pun Daniel langsung tancap gas menuju ke sekolah

Setelah beberapa menit akhirnya Mora dan Daniel sampai di parkiran sekolah yang membuat orang orang berpandangan kearah mereka dengan wajah yang terkejut

Karena ini hal yang langka seorang Daniel yang tak pernah digosipkan dekat sama cewek tiba tiba bonceng cewek dan ceweknya juga si Mora anak bungsu pengusaha sukses Gio Siregar

Banyak yang mulai suka kepada Mora dan masih ada juga yang benci dirinya termasuk Vania!

Daniel juga membantu Mora turun dari motor yang membuat orang yang melihat memekik kagum atas tindakan romantis Daniel

"Ya Allah Daniel makin ganteng aja eh malah tiba tiba bawa cewek!!"

"Sakit hati eneng bang!!"

"Gila sakit banget hati gue tapi apalah daya gue hanya remahan rengginang yang tak bisa bersanding dengan anak pengusaha sukses"

"Iya lawan kita berat cuy, salah dikit bisa keluar dari sekolah"

Mora dan Daniel hanya mendengarkannya saja tanpa merasa terganggu karena sudah mulai terbiasa begini

"Mora!!" Teriak Lucy dan langsung memeluk Mora merasa bersalah atas dirinya kemarin

"Gue minta maaf masalah kemarin gue nggak tau bahwa Lo.." kata Lucy terhenti karena Mora melepaskan pelukannya

"Nggak papa santai aja mungkin gue yang sensi aja kemarin,maaf juga gue bentak Lo" Mora tersenyum tulus

"Huaaa!!!" Teriak Lucy manangis dan memeluk Mora lagi yang membuatnya malu setengah mati

"Lucy udah lepasin pelukan Lo di lihat orang malu" bisik Mora yang membuat Lucy melepaskan pelukannya menahan malu juga ia lupa kalo sedang ada di sekolah banyak orang yang menatap kearahnya yang ingin ketawa tapi ditahan

"Apa kalian!!" Sinis Lucy membuat Rio tertawa terbahak bahak dan juga murid murid yang lain

"Diam semua gue malu!!"

Mora pun ikut tertawa melihat sahabatnya satu ini

Sahabat yang ada buat dirinya walaupun Mora yang dulu sampai Mora yang sekarang

Dion dan Daniel sama melihat Mora yang terlihat cantik saat tertawa

"Cantik" gumam mereka bersamaan

Mereka berdua pun terkejut dan menatap satu smaa lain

"Lo suka smaya Mora?" Tanya mereka juga bersamaan membuat murid murid yang masih tertawa menatap kearah mereka berdua

💚🌴💚

Bel pulang sekolah sudah berbunyi nyaring membuat murid murid yang bermuka lesu itu pun langsung berubah menjadi ceria karena hari ini ada pelajaran Matematika yang membuat mereka mau mati apalagi jam siang gini lagi, apa nggak kebakar tuh otak

Guru yang mengajar pun mengakhiri pelajarannya dan memberi salam sebelum pergi diikuti murid murid yang lain

Daniel mendekati kearah Mora yang lagi membersihkan buku bukunya dimasukkan ke dalam tas

"Yuk balik" ajak Daniel yang membuat Mora menoleh kearah Daniel dengan wajah terkejutnya

"Tunggu dulu"

"Gue tunggu dimuka"

Mora cepat cepat merapikan buku bukunya dan langsung keluar tempat Daniel menunggunya

"Yuk!" Daniel lantas menggenggam erat tangan Mora menuju parkiran

Seperti menggenggam tangan Mora adalah hobinya sekarang karena satu kata 'nyaman'

Mora juga nggak masalah oleh itu jadi nggak papa itung itung ada kesempatan yekan?

Dion yang melihat itu pun terdiam gimana dekatnya Mora dan sahabatnya

Ia tidak iri tau apa cuman entah mengapa sakit rasanya melihat Mora bersama yang lain

Apakah ini yang dinamakan egois? Ia ingin wanita itu terus mengejarnya tapi ia malah tak memberikannya cinta

"Ayo Dion kita pulang" ajak Vania yang tiba tiba ada di dekatnya

Sekarang rasanya Dion sama sekali tak merasakan apa apa lagi terhadap Vania, mungkin waktu itu hanya tertarik bukan cinta yang sebenarnya

Ia merasa tak mencintai Vania tapi Vania lah yang selalu nempel nempel ke dirinya yang membuat Dion risih sendiri

"Lo pulang sendiri aja, gue males" Dion berjalan meninggalkan Vania sendiri yang terlihat terkejut karena bukan gini sikap Dion yang waktu dulu

"Ck! Pasti ini karena Mora!"

Daniel dan Mora kini sudah berjalan pulang ke rumah Mora

"Gue bahagia Lo ada disisi gue" Daniel tersenyum sendiri dibalik helmnya

"Gue juga bahagia ada seseorang yang mencintai gue tapi gue juga merasa bersalah karena gue nggak bisa balas cinta Lo" Mora benar benar merasa bersalah tapi ia juga seneng

"Maaf kalo gue egois"

"Nggak papa mungkin ini takdir gue, yang penting lo bahagia itu aja udah cukup bagi gue" ucap Daniel tulus

"Apapun keputusan lo gue bakal terima walaupun itu menyakitkan bagi gue" batin Daniel.

❤️🥀❤️



















Bersambung...

See you next part 🥰👋

Jangan lupa vote and komen 💕

Tolong pencet tombol bintang agar author rajin up ❗

ALDION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang