33. Putus!

921 35 3
                                    

Happy reading 🦘🌍

"Kita harus bicara ditaman belakang rumah aku" kata Dion dan berjalan dahulu di ikuti oleh Vania di belakangnya

Dan disinilah Mereka berdua, di taman belakang rumah Dion

"Apasih Dion!" Kesal Vania

"Kita gimana?" Dion menatap ke wajah Vania yang juga menatapnya dengan wajah bingung

"Ya kita nggak berhubungan lagi anggap saja putus, kenapa?" Tanya Vania bingung

Dion hanya melongo tak percaya dengan Vania

"Yaudah kita putus, gue juga nggak mau punya ibu mertua yang kegatelan seperti mama Lo yang hampir bikin keluarga gue hancur tau nggak!!" Tekan Dion marah

"Yaudah putus!! Tapi jangan pernah hina mama aku!!"

"Gimana nggak hina kamu liat tadi mama kamu itu cuma perlu uang yang bisa bikin bikin keluarga gue berantakan!!!"

"Kalo mama Lo aja kayak gitu, berarti Lo kayak gitu juga!"

Dion berjalan menjauh namun tiba tiba Vania didepan dia dengan wajah yang mau menangis

Plak!

Vania menampar pipi Dion dengan air mata yang berderai

"Tarik omongan kamu!! Aku nggak kayak mama kegatelan, dan aku juga nggak tau mama aku gitu!!" Tekan Vania dan menormalkan amarahnya

Dion mengusap pipinya yang ditampar oleh Vania

"Oh ya?"

Ting!

Tiba tiba ada notifikasi dari handphone Dion, dengan segera ia membukanya

Dari 082633XXXXXX

Pesan suara.

Dengan penuh rasa penasaran ia membuka pesan suara itu

"Gue mau ngomong sama Lo"

"Gue pengen Lo menjauh dari Dion sekarang juga"

"Kenapa merasa tersaingi?"

"Oke! Gue nggak peduli lagi sih tapi kayaknya gue tau kenapa Lo bersikap kaya gini..."

"Lo pingin uangnya Dion kan? Lo menganggap Dion ATM berjalan Lo kan? Ngaku aja karena udah kelihatan dari penampilan lo yang emm... Jauh dari kata kaya! UPS!"

Plak!

"Shit! Beraninya Lo nyentuh pipi gue dengan tangan Lo itu!!!"

"Iya kalo emang ia gue sengaja deketin Dion buat minta uangnya aja kenapa?? Masalah?!"

"Lo salah cari orang"

"Mora!!"

"Shit! Pangeran Lo datang tuh, jangan lupa minta uangnya banyak banyak biar kaya tanpa susah cari kerja"

"Mora berhenti lo!!"

"Apa? Mau salahin gue? Silahkan!! Silahkan!! Tapi tunggu aja karena kebenaran bakalan terungkap"

"Lo apa apaan sih nampar Vania?!"

"Kenapa, nggak boleh?"

"Lo ada masalah apasih?!"

"Gue nggak bakal tampar dia kalo di nggak duluan nampar dan cari masalah sama gue!!"

"Lo berubah tau nggak!!"

"Iya kenapa kalo gue berubah, masalah? Gue juga berubah karena Lo tau nggak hah?!!"

"Lo yang merubah gue kayak gini tau nggak"

Semua percakapan itu terekam dan dikirim ke Dion, Dion akhirnya tau maksud Mora waktu itu 'kebenaran akan terungkap'

Dion awalnya kaget sama halnya dengan Vania yang wajahnya langsung pucat basi

"Betulkan apa yang gue bilang, Lo SAMA dengan mama Lo!!" Tekan Dion

"Gue nggak minta uang gue kembali tapi gue minta Lo jatuh jauh dari gue dengan tampang Lo yang polos gue kira Lo beda dari yang lain ternyata gue salah Lo busuk dari antara yang busuk!!!" Dion berjalan menjauh dari Vania

Vania berjongkok di tanah sambil menangis kenapa nasibnya seperti ini disaat ia sudah suka sama cowok malah cowok itu orang yang Vania sakiti karena misi dari mamanya yang gila uang, jujur atas kejadian mamanya ia merasa bersalah

"Hiks...hiks.."

"Kamu pulang sekarang juga" ujar seseorang yang membuat Vania menatap siapa orang itu

"Kamu pulang" orang itu langsung pergi setelah bicara itu

Vania pun berdiri dan berjalan menuju pagar rumah Dion keluar dari sini dan tak akan kesini lagi untuk selamanya

Vania menatap rumah Dion yang ia yakini di balik jendela ada wajah Dion yang menatap kearahnya

"Gue harap Lo bahagia dengan pilihan Lo nantinya, karena gue nggak bisa buat Lo bahagia gue hanya orang matre yang ingin harta Lo" gumam Vania dan pergi dari situ jalan kaki menikmati rasa penyesalannya

"Dion" panggil Alena yang membuat Dion menatap ke sang ibunda

"Vania siapa kamu?" Tanya Alena to the poin

"Pacar Dion mom"

"Udah putus? Karena Mommy nggak mau punya besan seperti orang tadi, kamu liatkan betapa inginnya dia mendapatkan uang dari mana aja dan bisa aja di berbuat lebih ke Daddy agar Daddy mau kasih uang ke dia" ucap Alena sambil mengelus rambut sang anak

"Iya mom, udah Dion putusin tadi, Dion ke kamar ya" ucap Dion lesu dan kembali ke kamarnya

Dion mengambil handphonenya dan memeriksa nomor yang tadi mengirim percakapan Mora, Vania dan dirinya saat beberapa waktu lalu

Bagaimana dia bisa dapat padahal waktu itu tidak ada orang lagi di sekolah karena waktu pulang sekolah

Lalu siapa yang merekam semua percakapan tadi?

Dion mentidurkan tubuhnya di atas kasur super nyaman miliknya sambil melihat keatas mengingat siapa saja di tempat kejadian

"Siapa ya?"

Dion menjentikkan jarinya tau

"Daniel?"

🤎🍂🤎























Bersambung...

See you next part 🥰👋

Jangan lupa vote and komen 💕

Tolong pencet tombol bintang agar author rajin up ❗

ALDION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang