37. Pernyataan Cinta

676 29 6
                                    

Happy reading 🍛🍍

Tring!

Tak terasa sudah waktu istirahat

Mora dan Dion keluar dari UKS menuju ke kantin sambil berpegangan tangan

Entah apa maksud Dion tapi Mora sangat menyukai

Anggaplah Mora bodoh karena menerima orang yang menyakitinya tapi rasa cinta seseorang tidak bisa dipaksa bukan dan kalo emang cowok yang kita suka sudah merubah dirinya untuk dirinya sendiri apa salahnya menerimanya kembali?

"Ciee, ada yang mau pacaran nih ye udah pegangan tangan lagi kek mau nyebrang" cerocos Lucy saat melihat sahabat not have akhleksnya datang bersama pujaan hatinya yang meninggalkannya sendirian di kelas

Sangat menyedihkan bukan disaat Lucy berjuang untuk keluar dari kelas malah sahabatnya bahagia bersama cowok

"Apaan sih!" Mora duduk di samping Lucy bersebrangan dengan Dion di depannya

"Lo tau nggak tadi gue pengen banget keluar dari kelas eh malah ye gue harus sekelompok sama upil kuda malah" curhat Lucy ke Mora yang asik makan setelah dipesankan oleh sahabatnya

"Siapa upil kuda?" Tanya Rio tiba tiba datang berbarengan dengan Daniel

"Lo lah siapa lagi?!" Kesal Lucy memutar bola matanya malas

"Cie ada gelaran khusus buat gue nih?" Goda Rio menatap ke arah Lucy

"Jijik gue sumpah bisa bisanya Lo bertahan sahabat sama dia!" Lucy menatap Dion dan Daniel tak habis pikir

"Terpaksalah apa lagi" ucap mereka berdua bersamaan

"Kalian tega dengan adek gemes satu ini" ucap Rio sok imut dengan gaya andalannya

Mereka semua berdecak ngeri

"Mora bisa ke taman belakang?" Tanya Daniel yang membuat orang disana menatap bingung ke arah Daniel

Mora menatap kearah Dion yang mengalihkan pandangannya ke lain

"Boleh" Mora udah bersiap untuk berdiri namun terhenti karena teriakan Dion

"Nggak boleh!! Kalo mau ngomong disini aja ngapain ke taman belakang?!" Tanya Dion sensi yang membuat Mora menahan malu menatap sekelilingnya yang melihat

"Oke, gue bakal pindah ke Amerika"

Mereka semua terdiam mendengar ucapan Daniel

"Kenapa?" Tanya Mora penasaran

"Disuruh bokap kesana" Daniel tersenyum kecil

"Kapan?" Sekarang giliran Dion yang bertanya walaupun ia rada benci ke Daniel tapi Daniel tetaplah sahabat lamanya yang tau semua tentang kehidupannya

"Minggu depan"

"Huwa bang Daniel jangan ninggalin dedek Rio!!" Teriak Rio yang langsung memeluk Daniel erat

"Lo ngapain anj! Lepasin!!" Risih Daniel

Dengan terpaksa Rio melepaskan pelukannya dengan bibir yang cemberutnya

Tuk!

Lucy memukul bibir Rio dengan sendok baksonya

"Awsh! Kalo mau bibir gue bilang jangan di getok sama sendok pakai bibir Lo aja"

"Jijik gue sumpah!!"

Rio tertawa lepas meresa bahagia tanpa mereka sadari Dion menggandeng tangan Mora ke taman belakang meninggalkan kantin yang riuh karena Rio

💛🐥💛

Disinilah mareka sekarang Dion dan Mora di taman belakang yang jarang ada anak murid disini

"Ngapain sih?" Tanya Mora heran

"Ada yang pengen gue bilang"

"Apaan to the poin aja!"

"Nggak seru kalo gitu"

"Yaudah nggak jadi" Mora sudah ancang-ancang untuk pergi namun lebih dahulu di tahan oleh Dion

"Apaan sih?" Geram Mora karena Dion hanya diam tak bicara

"Gue gugup Lo bisa diam sebentar" Dion menormalkan detak jantungnya supaya tidak gugup

"Ngapain lo gugup jeinab nggak gue gigit!"

"Gue cowok bukan jeinab!"

"Yaudah ganti jadi Udin aja!" Kesel Mora yang hanya di acuhkan oleh Dion yang berusaha menenangkan diri dari gugupnya

Mora kembali duduk di kursi taman menunggu Dion berbicara

"Okeh udah gue pengen ngomong"

"Udah dari tadi Lo ngomong!" Mora memutar bola matanya malas

"Gue suka sama Lo!" Ucap Dion cepat sambil menggenggam tangan Mora

Mora menatap kearah Dion tanpa ekspresi

"Udah tau" jawabnya yang tak sesuai ekspektasi Dion yang mungkin Mora bakal loncat tinggi tinggi karena ia berhasil menaklukkan hati Dion ternyata?

"Kok udah tau sih?"

"Kelihatan Romlah!!" Mora mencubit pipi Dion gemas

"Yaudah kalo gitu Lo mau nggak jadi pacar gue?" Tanya Dion lagi

"Nggak, gue nggak mau!" Tolak Mora

Dion terkejut dengan wajah cengonya

"Kenapa?" Tanya Dion lirih

"Gimana rasanya ditolak?" Bukannya menjawab Mora malah bertanya balik

"Sakit?"

Dion hanya mengangguk pelan

"Itulah rasa gue saat Lo tolak gue, tapi gue nggak nyerah dapetin Lo sampai Lo dapat orang yang Lo suka terus Lo putus dan datang lagi ke gue. Berjuang buat dapetin gue seperti apa gue berjuang mendapatin Lo, gue seneng dan gue bahagia usaha gue berhasil buat Lo luluh sama gue. Gue cuma bercanda tadi, sans ae" ucap Mora panjang lebar sambil tersenyum lebar setelah itu

"Jadi?" Tanya Dion menatap ke arah wajah Mora

"Gue mau jadi pacar Lo" ucap Mora yang membuat bibir Dion terangkat keatas dan langsung memeluk Mora erat sambil berputar putar

"Makasih, gue bahagia!!!"

"Love you Mora Claudia Siregar!"

"..."

"Jawabnya mana?"

"Love you too Aldion Wildan Pratama"

💜🕺💜

















Bersambung...

See you next part 🥰👋

Jangan lupa vote and komen 💕

Tolong pencet tombol bintang agar author rajin up ❗

Banyakin vote ya karena ceritanya udah mau end☺️

ALDION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang