ו 01 •×

2.9K 408 45
                                    

“Shu-Chan, sebentar lagi kamu akan memiliki seorang keponakan!, Dan Kaa-San minta jika kamu akan selalu  berperilaku baik padanya!.”

“Hah!? punya ponakan itu sangat merepotkan, Kaa-San! Aku tidak mau!.”

“Hee kau ini~.” Ucap si ibu lelah sambil mengusap rambut hitam anaknya dengan lembut.

Hanma Shuji, dia adalah anak laki-laki satu-satunya dari keluarga Hanma. Bocah 5 tahun itu sama sekali tidak pernah memikirkan hal-hal yang sama sekali tidak membuatnya tertarik, termasuk memiliki seorang adik ataupun keponakan.

Di keluarga ini Hanma tidak sendiri, ia juga memiliki satu kakak perempuan angkat bernama Hanma Mika, ayah dan ibu. Mika diadopsi keluarga Hanma karena dulu ibu mereka ini belum bisa mempunyai keturunan, dan dalam beberapa tahun kemudian nyonya Hanma pun bisa memiliki keturunan yang kini anak itu dikenal sebagai, Hanma Shuji. Bocah dengan ketertarikan akan hiburan dan kesenangan, bahkan ia rela berkelahi dengan orang yang lebih besar, tua, ataupun lebih hebat darinya demi mendapatkan semua itu.

Hanma akan lebih fokus pada kesenangannya sendiri, ia tak pernah merepotkan kedua orang tuanya maupun itu pasal uang. Karena, Hanma lebih memilih untuk menjalani hidupnya sendiri dengan memalak uang-uang dari adik-adik kelasnya ataupun orang-orang yang merasa sok jagoan dan menantangnya berkelahi.

Di usianya yang masih 5 tahun ini Hanma sering berbuat seenaknya, bahkan kedua orang tuanya pun tidak bisa menghentikan kebiasaan sang anak karena terlihat mustahil.

Walaupun Hanma adalah anak dari keluarga kaya ia tak peduli, karena yang dirinya mau adalah mencari kesenangan dan hiburan untuk ia nikmati sendiri. Dan lagi, Hanma masih tetap memiliki sifat santun dan memiliki rasa hormat kepada kedua orang tuanya dan keluarganya yang lain.

Saat ini, bocah 5 tahun itupun tengah digandeng oleh sang ibu untuk menuju ke rumah kakak angkatnya, yang dimana saat ini kakak angkat perempuan Hanma itu tengah mengandung 9 bulan.

Hanma hanya bisa mengikuti langkah sang ibu yang kini tengah menggandeng tangannya itu cukup erat, bagaimana pun juga ia terpaksa mengiyakan ajakan ibunya agar jatah makan malamnya tidak ditunda sampai esok lusa. Sungguh merepotkan, pikir Hanma.

“Kaa-San? Kenapa harus buru-buru sih? Kan rumah Mika-nee hanya beberapa meter dari rumah, jadi Kaa-San tidak perlu menarik-narik tanganku seperti ini.” Ujar Hanma kecil sambil memasang wajah sebal, ia juga terlihat menggembungkan pipinya dengan bibir yang mengerucut lucu.

Sang ibu pun hanya tertawa menanggapi putranya itu. “Kamu ini! Harusnya kamu itu antusias sedikit untuk menyambut keponakanmu, dia akan lahir sebentar lagi.”

Hanma pun menundukkan kepalanya sesekali ia mengimbangi langkah sang ibu yang terasa sangat cepat itu. “Sebentar lagi itu kapan?!.”

“Mungkin beberapa jam lagi, karena sebelumnya Kaa-San mendapatkan pesan dari suami Mika-Chan  jika kakakmu itu mengalami kontraksi.” Jelas sang ibu pada putranya itu.

Hanma pun terlihat mengerutkan keningnya dan menatap punggung ibunya yang kini membawnya berbelok untuk memasuki sebuah kawasan rumah. Kali ini mereka pun berhenti di depan pintu rumah tersebut.

“Apa itu kontraksi, Kaa-San?.” Tanya Hanma tak mengerti, kini sang ibu hanya tersenyum menanggapi pertanyaan putranya itu. Dan sedangkan untuk Hanma ia terlihat sedikit menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri seperti mencari sesuatu, ibunya yang melihat reaksi Hanma ketika mendengar suara tangisan bayi pun terkekeh kecil sambil mengelus rambut anaknya.

“Ternyata sudah lahir, yokatta..” Ujar ibunya Hanma dengan nada sendu. Hanma yang notabenenya masih 'sedikit' polos itupun tak mengerti apa yang dikatakan ibunya.

OM HANMA  -  HANMA SHUJI x READERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang