Hay guys..
Dengan Namie disini.
Eto..Aku cuma mau bilang kalo cerita Om Hanma ini kayaknya akan aku ubah 'sedikit' , dari yang bakal 20 tahun kemudian itu diganti jadi Beberapa tahun kemudian. Mumpung belum banyak chapter.Dan lagi, yang awalnya Hanma 8 tahun di Chapter 1 itu diganti jadi 5 tahun, chapter sebelumnya juga sudah aku revisi, ya
╰(^3^)╯.Dan aku mau bilang, makasih banyak buat kalian yang udah mau baca cerita ini dan dimasukin ke dalam reading list kalian.
Sayang klean banyak-banyak (つ≧▽≦)つ.Mungkin itu aja, dan selamat membaca♡.
•
•
•
Satu Minggu Kemudian..“Hah?!”
“Iya, Shu-chan. Taka dan Mika harus pergi ke luar kota untuk beberapa tahun, jadi mulai sekarang kamu tidak bisa main dulu bersama [Name]-chan, ya.”
Hanma diam, kedua tangannya yang kini memegang dua buah jepit rambut berwarna merah pun terkepal erat sekarang.
Dibalik diamnya, bocah 5 tahun itu merasakan sedikit sesak di dadanya.
Sang ibu yang melihat reaksi si anak pun hanya memandanginya khawatir, ia pun mengelus-elus puncak kepala Hanma dengan lembut. Memberikan sedikit kehangatan dan ketenangan pada si bocah walaupun itu mustahil.
Hanma tidak ingin ditinggal oleh adik keponakanya!. Bagaimanapun juga [Name] adalah teman perempuan pertama yang Hanma miliki, dari sekian banyaknya teman perempuan dari sekolah maupun teman rumah yang mendekatinya, tetap hanya [Name] yang dirasa spesial dihatinya.
Ia merasa tak rela ketika tahu berita dari sang ibu, jika [Name] akan ikut pergi bersama dengan ayah (Taka) dan ibunya (Mika) ke luar kota untuk beberapa tahun. Hanma juga tahu jika Taka adalah seorang pekerja keras dan sering sekali pergi keluar kota bahkan luar negeri.
Dulu ia merasa biasa saja ketika mendengar kabar itu walaupun sang kakak ikut bersama suaminya keluar kota, tapi sekarang kabar itu sudah berbeda lagi ditelinga Hanma.
Ia hanya tak ingin kehilangan dalam waktu yang sangat lama, terlebih lagi untuk beberapa tahun kedepan. Dan entah itu kapan.
Hanma pun membuka salah satu telapak tangannya yang kini menampung dua buah aksesoris jepit rambut untuk ia berikan pada [Name], Hanma mulai merasa jika kedua netra emasnya itu memanas sekarang, hatinya sakit, dan tubuhnya gemetar.
Ia menggenggam erat dua jepit rambut itu dan dengan kasar langsung mengusap air matanya yang kini sudah mengalir membasahi pipinya.
"Padahal belum lama dan kau sudah meninggalkanku!" Batin Hanma yang masih menangis dalam diam, karena ia tahu jika sang ibu masih berada dihadapannya.
Karena merasa kasihan dengan sang anak, kini Hanma pun langsung mendapatkan sebuah pelukan hangat dari sang ibu, ia juga memberikan elusan-elusan lembut pada punggung si anak agar ia tenang.
Tak bisa menahan rasa kesedihannya, Hanma pun kini benar-benar melepaskan tangisannya sambil membalas pelukan sang ibu. Bocah itu juga terus melontarkan kata-kata jika ia tak rela sang keponakan pergi meninggalkannya, dan ia juga mengatakan jika sang kakak sangat jahat karena ingin memisahkan keduanya.
Hanma benar-benar terlihat tak rela.
“Mika-nee jahat! Taka-nii juga jahat! Kenapa Okaa-san tidak menghalang mereka agar tidak membawa [Name]!?..hikss.” Seru Hanma sambil mempererat pelukannya pada sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM HANMA - HANMA SHUJI x READERS
Fanfic『ーOm Hanmaー』 HIATUS! 🚬🚬🚬 "Shu-Chan, sebentar lagi kamu akan memiliki seorang keponakan!, Dan Kaa-San minta jika kau akan selalu berperilaku baik padanya!." "Hah!? punya ponakan itu sangat merepotkan, Kaa-San! Aku tidak mau!." 🚬🚬🚬 ✧ SLOW UPD...