ו 09 •×

1.2K 186 67
                                    

Keesokan harinya, di siang hari bertepatan di distrik Shibuya, saat ini [Name] pun tengah berjalan menuju ke suatu tempat ditemani oleh 2 rekannya. Yang tak lain dan tak bukan adalah Mikey dan Draken.

Selama diperjalanan, ketiganya hanya berbincang-bincang ringan sekaligus bercanda.

Saat ini [Name] tengah membawa sebuah kantong plastik putih yang dimana isinya terdapat makanan, minuman dan buah-buahan, hari ini ia terlihat sangat antusias.

“Ku kira Mikey-senpai hanya main-main ketika ingin mengajakku untuk bertemu Shinichiro-nii, ternyata senpai benar-benar menepati janji.” Ujar [Name] sambil tersenyum bahagia dihadapan Mikey. Ya, sebelumnya Mikey sudah berjanji pada [Name] saat dimana hari pertama mereka bertemu, berjanji untuk menemui Shinichiro.

Mikey tersenyum tulus, dalam raut wajahnya, sepertinya ia tengah mengkhawatirkan sesuatu. Begitu juga dengan Draken, ia tampak terlihat diam.

Rasanya mereka berdua tak tega untuk memberitahukan perihal ini pada [Name], akan tetapi demi kebaikan bersama mereka memang harus menunjukkannya padanya.

“Eh? Kenapa kita ke pemakaman? Katanya ingin bertemu dengan Shinichiro-nii?!” Tanya [Name] pada Mikey penasaran. Mikey menundukkan kepalanya.

“Ya, kita akan bertemu Aniki~” Ujar Mikey yang kini langsung berjalan mendahului [Name].

[Name] yang tak mengerti pun langsung menatap kearah Draken, akan tetapi kini orang yang ditatap hanya mengalihkan pandangannya.

Disebuah makam, kini [Name] dan Draken dapat melihat Mikey yang tengah berdiri menatap kosong makam itu. Ia juga mulai duduk dihadapan makam tersebut dan mulai untuk berdoa.

[Name] yang masih tak paham pun langsung menghampiri Mikey, dan berdiri disisinya yang tengah berdoa.

“Aniki, aku membawa [Name] kemari. Apa kau senang sekarang?”

[Name] terkejut, nafasnya terasa tercekat. Ia pun membaca tulisan yang ada pada makam itu dengan teliti.

Makam Keluarga Sano.

[Name] diam, tubuhnya tiba-tiba terasa dingin dan melemas, ia pun kini terduduk dengan wajah syok disisi Mikey.

“Shin.. chiro-nii?~ Dia..” Ucap [Name] dengan air mata yang sudah membendung. Mikey dan Draken hanya diam, sesekali  keduanya menatap [Name] yang kini telah menangis tertahan.

[Name] pun beranjak untuk mendekati makam Shinichiro, ia mulai mengeluarkan makanan dan buah-buahan serta beberapa kaleng minuman diatas altar persembahan makam Shinichiro.

Ia mulai berdoa dengan air mata yang masih setia membanjiri pipinya, [Name] berdoa dengan sepenuh hati.

"Shinichiro-nii.. Gomenasai, aku baru datang mengunjungimu. Sebelumnya aku tidak tahu menahu akan berita kematianmu, karena.. Aku sedang dalam masa tanggung jawabku. Maafkan aku.."

"Apa Shin-nii baik-baik saja disana? Shin-nii tahu? Aku baik-baik saja disini, karena aku selalu mengingat nasihatmu yang waktu itu. Terima kasih banyak atas semua yang Shin-nii dan keluarga Sano berikan padaku. Mungkin, jika bukan karena semangat dan nasihat dari kalian, [Name] tidak akan bertahan sampai sekarang. Arigatou.. "

[Name] pun menyelesaikan acara berdoanya, ia memandang sendu makam Shinichiro sambil tersenyum lembut. Sekarang hatinya baru bisa menerima kenyataan walaupun sedikit, ia pun mengusap nisan Shinichiro dengan lembut.

“Kau tahu? Semenjak kau menghilang waktu itu, kakakku sering terlihat melamun. Bahkan dia jarang sekali berbicara dan selalu menghabiskan waktu di bengkelnya.” Ujar Mikey yang kini juga tengah menatap batu nisan sang kakak. [Name] pun mengalihkan atensinya kearah Mikey, begitupun Mikey yang kini membalas tatapannya sambil tersenyum.

OM HANMA  -  HANMA SHUJI x READERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang