ו 17 •×

346 61 1
                                    

-

"Om Hanma kenapa mengikutiku?!"

Kini [Name] yang menyadari dan memang memiliki kepekaan yang sangat sensitif pun berhasil menangkap basah Hanma yang sedari tadi mengikutinya, ia juga kini terlihat membentuk jari-jari tangannya bagai pistol yang ia arahkan pada Hanma.

Hanma pun kini menatapnya sekarang, “Emang tidak boleh?”

[Name], “Katanya ingin bertemu dengan Kisaki, tapi kenapa jadi 'ngikutin [Name]?!”

“Soalnya sikap dan pergerakanmu agak mencurigakan~”

"....."

[Name] diam, ia juga kini semakin mempercepat langkah kakinya berpikir jika Hanma akan mudah tertinggal olehnya. Tapi malah sebaliknya, usaha untuk menghindari Hanma justru menghianatinya.

Hanma tetap mengikuti arah jalannya walau secepat apapun ia melangkah.

[Name] cukup kesal sekarang, “Sopankah mencurigai keponakanmu sendiri?!” Ujar [Name] sambil memasukkan tangannya kedalam saku jaket abu-abu yang ia pakai, ia pun kini melirik Hanma yang juga tengah memperhatikannya sambil tersenyum.

Hanma, “Habisnya semenjak kau mengetahui fakta jika Mika-nee adalah anak angkat keluarga Hanma, kau terlihat dingin dan sedikit gelisah..

[Name], “Aku 'kan hanya terkejut, bukan berarti aku pantas dicurigai seperti itu. Om jahat sekali padaku!”

Hanma hanya terkekeh, ia juga langsung menepuk-nepuk pucuk kepala gadisnya dengan lembut. [Name] hanya diam sambil terus berjalan menelusuri setiap jalanan yang mereka lewati.

Untuk sebelumnya, [Name] memang tak tahu jika ibunya adalah seorang anak angkat. Ia bahkan benar-benar terkejut saat mengetahui fakta itu ketika Hanma tak sengaja membicarakannya semalam, ia juga berubah gelisah dan tiba-tiba berperilaku dingin pada Hanma semalam.

Bukan tanpa alasan ia berperilaku seperti itu, ia hanya benar-benar merasa terkecoh dengan status ibunya dan merasa dipermainkan. Terlebih lagi kedua orang tuanya juga tidak pernah memberitahukan fakta ini padanya.

Dan jika mengingat saat perebutan hak asuh dirinya seminggu yang lalu, ia dapat melihat perilaku aneh keluarga Miyazaki saat bertemu dengan keluarga Hanma. Mereka terlihat panik dan gelisah, akan tetapi mereka benar-benar menutupinya dengan baik.

Saat itu juga ia mendengar Tama berujar jika keluarga Hanma tidak perlu repot-repot mengambil hak asuh atasnya, karena itu akan membuat repot urusan dari keluarga Hanma. Dan tak hanya itu, Kakeknya dari keluarga Miyazaki juga bilang jika mereka akan bertanggung jawab atas biaya hidup dirinya 100%.

Tentunya mereka mengatakan itu dengan nada seperti orang penjilat pada umumnya, sangat menjijikan dipandangan [Name]. Akan tetapi dibalik semua itu ada suatu hal yang membuatnya kagum.

Yang membuatnya kagum dari perebutan hak asuh itu adalah sikap kakek dan neneknya dari keluarga Hanma. Walaupun sedang dirayu dengan kata-kata yang berisi hasutan manis, mereka hanya menyikapinya dengan tenang sambil tersenyum penuh karisma. Mereka terlihat seperti sudah sangat hafal dengan perilaku keluarga itu.

Jika dipikir-pikir lagi, sepertinya ada yang tidak beres dengan dua keluarga ini. Terlebih lagi keluarga Hanma dan keluarga Miyazaki adalah dua keluarga yang cukup besar diseluruh Jepang. Ia juga bingung kenapa seorang Hanma Shuji tidak ingin dikenal oleh publik seperti keluarga pada umumnya, terlebih lagi para keluarga Miyazaki-terutama Tama-yang sangat terkejut ketika tahu jika pemuda jangkung itu penyandang marga Hanma.

OM HANMA  -  HANMA SHUJI x READERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang