ו 16 •×

396 68 0
                                    

Keesokan Harinya*

*Chapter ini mengandung spoiler anime sebelah!

Keesokan harinya di pusat kota Shibuya kini [Name] berjalan sendirian pagi-pagi sekali untuk pergi menenangkan pikirannya, ia sengaja meninggalkan Hanma sendirian di rumah karena ia tak ingin melihat pemuda jangkung itu dulu hari ini.

Entahlah, hatinya merasa agak gundah dan tak tenang ketika memikirkan apa yang Hanma katakan padanya semalam. Itu seperti mimpi tapi faktanya adalah kenyataan, otaknya pun sampai tak habis pikir jika harus memikirkan hal itu saat ini.

[Name] pun kini berjalan tak tentu arah, hingga pada akhirnya ia pun kini sampai di sebuah jembatan besar yang dibawahnya terdapat sungai yang terlihat tenang. Ia pun diam di jembatan itu sambil menatap air sungai yang jernih tersebut dengan ekspresi datar.

“Aku tak pernah menyadari ini, bahkan ini sangat tidak mungkin jika aku tidak bisa menyadarinya lebih awal.. Kenapa? Kenapa mereka melakukan ini padaku?”

Angin pun berhembus menerbangkan helaian-helaian rambut dwi warna [Name] yang terurai itu dengan lembut, kini ia pun menghela nafasnya berat dan tertawa pelan.

Khkh~ Kau sungguh egois, [Name]. Semua masalah selalu saja kau ikut campuri dan dengan percaya dirinya kau ingin menyelesaikan masalah itu sendirian. Kau tahu jika kau tidak sekuat dia, bukan? Ya, karena kau itu sok kuat!” Ujar [Name] pada dirinya sendiri.

Kini [Name] pun terlihat murung, ia juga masih senantiasa memperhatikan air sungai di bawahnya itu dengan tatapan sendu. Pikirannya sekarang benar-benar sangat kacau sekarang.

“Aku merindukan Kaa-chan dan Tou-chan.. Aku masih membutuhkan mereka disini~” Ucapnya dengan air mata yang sudah berlinang di pelupuk matanya. [Name] pun kini langsung mengusap matanya sendiri dengan kasar.

“Maafkan [Name], Kaa-chan, Tou-chan.. Karena pengalihan itu, kalian berdua jadi seperti ini~”

[Name] kini menangis, ia benar-benar merasa lemah akan keadaannya sekarang. Walaupun ia sudah mencoba mengikhlaskan kedua orang tuanya untuk pergi selamanya, ia hanya masih belum bisa menerima kenyataan. Bagaimana pun juga, ia hanyalah manusia biasa yang masih sangat membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, ia benar-benar merasa tak sanggup jika harus hidup seperti ini.

Tapi, ia juga tak bisa menyerah begitu saja. Walaupun ini adalah takdirnya, ia harus bisa menjadi kuat.

[Name], “Hiks~ hiks.. Ini salahku~ aku terlalu banyak ikut campur hikss..”

???, Ano~ Miyazaki-sama?”

[Name] kini otomatis menoleh, ia juga langsung menghapus air matanya sendiri dan kembali menatap seorang gadis berambut hitam-pirang pendek yang kini ada di hadapannya. [Name] pun langsung memasang senyum terbaiknya.

Ha'i? Ada yang bisa saya bantu?” Tanya [Name] dengan ramah sebisa mungkin pada gadis yang kira-kira hampir seusianya itu. Gadis itupun terlihat menggembungkan pipinya sambil memasang ekspresi wajah khawatir, sedangkan [Name] yang melihatnya kini terlihat merona karena menurutnya gadis yang lebih pendek darinya ini sangatlah imut.

???, “Miyazaki-sama, kenapa anda menangis? Apa ada masalah?”

[Name], “S-Saya.. Saya tidak apa, mungkin hanya sedang merindukan kedua orang tua saya saat ini.”

???, “A– b-begitu~ Maaf jika saya tidak sopan dengan Miyazaki-sama!”

[Name], “Ah tak apa! Tak perlu meminta maaf.”

OM HANMA  -  HANMA SHUJI x READERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang