ו 18 •×

328 56 6
                                    

Minimarket*

"Nah, sekarang Luna dan Mana pilih makanan dan minuman apa saja yang kalian mau, ya. Banyak-banyak juga tak apa."

"Boleh kami beli untuk Nii-chan juga, Nee-chan?"

"Tentu saja boleh!"

Luna dan Mana pun langsung berseru senang dan berlari menuju kearah rak yang menyediakan makanan ringan, sedangkan untuk [Name] sendiri kini ia terlihat tengah mengecek ponsel miliknya yang dimana ia sempat mendapat sebuah pesan.

"Dia sudah bebas, ya?" Monolog [Name] sambil memasang ekspresi berpikir. Ia juga kini kembali membaca beberapa pesan lagi yang masuk kedalam ponselnya sambil berjalan pelan menuju tempat Luna dan Mana berada.

"Jangan yang ini, lihat.. Harganya sangat mahal, nanti [Name]-nee tidak bawa uang lebih.."

"Uuh, benar. Cari yang lain sa-"

"Ambil saja. Lagi pula Nee-chan sudah bilang ambil saja apapun yang kalian mau, 'kan?, jangan khawatirkan soal harga ya, Sayang." Ujar [Name] yang kini sudah berada diantara Luna dan Mana yang terlihat bimbang.

Kedua bocah itu hanya diam karena masih terlihat ragu, mereka juga terus menatap satu pack permen cokelat berhadiah boneka ubur-ubur dan juga [Name] secara bergantian.

[Name] hanya tersenyum, ia juga kini langsung mengambil dua pack permen cokelat itu dan menaruhnya kedalam keranjang belanjaan yang sebelumnya ia ambil dari arah kasir. Luna dan Mana hanya melongo sambil memperhatikan [Name] yang memborong banyak makanan terutama untuk permen.

"Kalian ingin es krim? Kalian boleh mengambilnya diarah sana, dan jika ingin sesuatu yang lain kalian bilang saja pada Nee-chan, oke?" Ujar [Name] yang kini terlihat melangkah menuju ke arah rak obat-obatan.

Luna dan Mana pun tersenyum sumringah dan langsung berlari menuju kearah tempat es krim berada. Dan untuk [Name] sendiri, sekarang ia tengah menatap rak yang berisi barang-barang yang tak biasa untuk remaja seusianya.

Ia juga kini menatap barang yang berjejer rapih itu dengan sendu.

"Om Hanma waktu itu juga pakai ini.." Ujar [Name] yamg kini tengah memegang sebuah kotak sambil terus memperhatikan benda itu dengan tatapan biasa.

"Rasa strawberry? Ternyata benda seperti ini juga memiliki rasa ya? Aku baru tahu.." Ucapnya lagi sambil memperhatikan kotak kemasan yang lain sambil mengecek komposisi yang ada pada kotak yang tengah ia pegang.

Karena terlalu serius, tanpa ia sadari kini seorang remaja laki-laki berambut hitam panjang pun mendekatinya. Ia juga kini tengah memperhatikan [Name] yang masih sibuk memilih-milih sebuah pengaman sex yang entah akan ia beli atau tidak, wajahnya pun tiba-tiba bersemu.

"Kau ingin membeli kondom, [Name]?!!"

"Eh-!"

[Name] terkejut, ia juga kini langsung menyembunyikan kotak kondom itu dibelakang punggungnya dan langsung menghadap sang lawan bicara. Wajah [Name] juga ikut memerah kali ini.

"Kei-chan?!.. Kau mengejutkanku, Baka!"

"Kau yang lebih mengejutkanku, untuk apa kau membeli kondom sedangkan usiamu masih sangat muda untuk itu?!" Ujarnya berseru pada [Name], sedangkan kini untuk [Name] sendiri ia hanya terlihat terpaksa mengembalikan kotak kemasan itu pada tempatnya. Ia juga terlihat masih mencuri-curi pandang pada kotak pengaman sex itu.

"Hanya lihat-lihat saja, kok."

Keisuke aka Baji, dia yang kini masih memperhatikan sikap gadis itu hanya geleng kepala dan langsung mengajaknya untuk pergi dari area rak itu menuju ke rak lainnya. Baji memang tak mengerti jalan pikir anak ini, tapi jangan sampai gadis yang masih menyandang marga Miyazaki ini berbuat yang tidak-tidak setelah ia kehilangan kedua orang tuanya. Ia harus mencegahnya.

OM HANMA  -  HANMA SHUJI x READERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang