Beberapa Tahun Kemudian ...
Malam hari, disebuah minimarket daerah Shibuya kini tengah terlihat ramai, karena tempat itu sekarang tengah mengadakan diskon besar-besaran.
Semua warga yang tinggal disekitar serta para wisatawan yang berkunjung ke Negeri Sakura ini pun berbondong-bondong untuk berbelanja ataupun sekedar membeli beberapa barang untuk keperluan masing-masing.
Seperti halnya dengan salah satu pemuda dengan tubuh jakung ini, dia hanya datang untuk sekedar membeli 'satu' bungkus rokok. Kenapa? Karena yang dia perlukan memang hanya itu tidak lain dan tidak lebih.
Saat ia mendekati kasir dan meminta satu bungkus rokok, matanya pun sesekali menyapu ruangan minimarket yang sampai sekarang masih terlihat ramai.
Sampai pada akhirnya matanya pun tertuju pada suatu objek yang membuatnya teringat akan sesuatu.
Aksesoris rambut.
Pemuda itupun tersenyum ketika melihatnya.
Tak lama setelah ia menerima dan membayar rokoknya, ia pun langsung berniat untuk keluar dari minimarket tersebut hingga pada akhirnya ia pun merasa jika ia menabrak seseorang hingga barang-barang belanjaannya terjatuh.
Pemuda itupun membantunya untuk mengemasi barang-barang yang berserakan, cukup banyak bahkan ada beberapa pelanggan lain yang membantu mereka.
“Maafkan saya, saya terlalu dekat tadi, maafkan saya!” Seru gadis yang ia tabrak sebelumnya.
“Tak apa, ini juga salahku karena tak melihatmu tadi. Maafkan aku.” Ujar pemuda itu cukup santai dan sampai pada akhirnya pupil matanya pun tiba-tiba melebar saat netra keemasannya menangkap sebuah objek yang tak asing baginya pada gadis yang ia tabrak ini.
Sepasang jepit rambut berwarna merah.
Dua buah aksesoris yang kini terpasang dan menjepit rapih rambut hitam si gadis, ia sempat terpaku beberapa saat melihatnya.
Gadis itupun berdiri begitupun dengan dirinya sekarang, ia juga melihat gadis kecil itu membungkuk hormat dan mengucapkan kata terima kasihnya kepada para pelanggan minimarket yang sempat membantunya.
Gadis itupun berbalik kearah pemuda itu dan membungkuk hormat.
“Arigatogozaimasu!” Ucapnya dengan lantang namun sopan membuat si pemuda tersenyum kearahnya.
“Ya.” Balasnya singkat. Ia pun kini dapat melihat gadis dengan pakaian SMP ini pun menunduk,entah ia takut atau terlihat malu, yang pasti sikapnya itu membuat pemuda berambut hitam-pirang ini sedikit gemas melihatnya. Memang cukup aneh baginya , karena ia tak biasanya seperti ini.
“Eto.. Apakah Paman sudah selesai? Jika sudah, izinkan saya membayar belanjaan saya ke kasir.” Ujar gadis dengan seragam sekolah SMP-nya itu. Pemuda itupun tersadar dan langsung mempersilahkannya untuk menuju ke kasir, sedangkan saat ini ia pun langsung memutuskan untuk keluar dari dalam minimarket.
“Cih, Paman!?” Gumamnya sambil senyum-senyum sendiri. Disisi lain kini seseorang yang kini duduk dimotornya pun terlihat memperbaiki posisi duduknya ketika melihat si pemuda jakung itu berjalan menghampirinya.
“Hanma-san, Apa ada masalah didalam? Sepertinya didalam sana sedikit ada keributan.” Tanya seorang pemuda bertubuh kekar dengan tato di kepala sebelah kirinya. Sedari tadi ia hanya duduk diam menunggu si pemuda yang dikenal sebagai Hanma ini.
“Tidak, hanya hal kecil.” Ujar Hanma menjawab asal sambil menyelipkan sebatang rokok dibibir tipisnya, ia pun menyalakan pematik yang ia bawa dan langsung mengarahkan sebuah api kecil dari pematik itu agar membakar si ujung rokok.
KAMU SEDANG MEMBACA
OM HANMA - HANMA SHUJI x READERS
Fanfiction『ーOm Hanmaー』 HIATUS! 🚬🚬🚬 "Shu-Chan, sebentar lagi kamu akan memiliki seorang keponakan!, Dan Kaa-San minta jika kau akan selalu berperilaku baik padanya!." "Hah!? punya ponakan itu sangat merepotkan, Kaa-San! Aku tidak mau!." 🚬🚬🚬 ✧ SLOW UPD...