OM HANMA - HANMA SHUJI x READERS

ו 15 •×

Flashback*

“Aku akan selalu ada bersamamu..”

“Tapi, keluargamu sama sekali tidak menerimaku lagi, Taka!”

Beberapa tahun yang lalu disebuah tempat umum yang terlihat sepi, kini terdapat sepasang insan yang tengah duduk disebuah kursi taman kota Shibuya. Keduanya juga terlihat tengah dilanda masalah, pasalnya kini si wanita terlihat sedang menangis tersedu-sedu.

Mereka adalah Miyazaki Taka dan Hanma Mikari. Permasalahan ini memang baru terjadi beberapa waktu lalu, mengenai keluarga Taka yang tak mau lagi menerima Mika, dikarenakan wanita itu bukan anak kandung dari keluarga kaya itu.

Memang tahun-tahun ini kedua keluarga besar itu tengah mengadakan bisnis bersama, bahkan keduanya sudah merencanakan pesta pernikahan untuk Taka dan Mika. Akan tetapi, sebelum itu terjadi keluarga dari Taka telah mengkhianati keluarganya Mika.

Bukan hanya pasal Mika adalah seorang anak angkat, akan tetapi banyak hal yang memengaruhi faktor perpecahan itu. Seperti, keluarga Miyazaki yang mengambil hak kekuasaan keluarga Hanma, mengambil alih semua saham perusahaan yang keluarga itu tanam, dan menyinggung jika Mika tak akan mendapat harta warisan dikarenakan wanita muda itu adalah seorang anak angkat.

Kejadian mereka yang menyinggung Mika itu terjadi ketika Mika sendiri sedang mengikuti acara makan malam di keluarga Miyazaki, dan tentunya Mika yang mendengarnya tak terima dan berakhir pergi dari kediaman keluarga itu dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

Sedangkan Taka yang tak terima jika sang kekasih diperlakukan seperti itu pun ikut mengejar Mika dan mereka pun kini berakhir duduk disebuah taman.

Taka, “Aku tahu, tapi aku tidak peduli pasal mereka, Mika! Aku sama sekali tidak peduli lagi.. Aku.. Aku benar-benar merasa malu akan hal yang mereka lakukan padamu dan keluargamu. Aku malu..”

“.....”

Taka, “Aku juga tidak tahan akan keegoisan mereka. Uang, kekuasaan, derajat, popularitas, dan keserakahan mereka yang lain itu benar-benar membuatku malu~”

Kini keduanya pun saling diam, terutama untuk Mika. Ia kini tengah sibuk memperhatikan Taka yang terlihat benar-benar serius akan perkataannya, pria itu benar-benar sedih bahkan ia dapat mendengar suara isakan dari Taka.

Taka, “Semua kebaikan yang mereka lakukan adalah topeng belaka. Aku bahkan muak dengan sikap mereka itu walaupun aku adalah salah satu bagian dari mereka, aku benar-benar tidak bahagia.. Itulah kenapa aku memilihmu, karena aku yakin kamu adalah sisi kebahagiaanku.”

“.....”

Taka, “Kumohon.. Jangan pernah pergi dariku, sebenci apapun keluargaku padamu, cinta dan rasa kasih sayangku akan tetap selalu ada untukmu..”

Mika kini terisak, ia juga kembali menangis ketika mendengar kata-kata dari Taka. Dan untuk Taka,  ia yang melihat Mika kembali menangis pun langsung membawa wanita itu kedalam pelukannya, ia mengelus-elus rambut hitam panjang terurai itu dengan lembut dan ia juga mengecup singkat dahi sang kekasih.

Mika, “Gomenasai..”

Taka, “Tidak, harusnya aku yang mengucapkan kata itu.. Maafkan aku atas perlakuan keluargaku padamu, aku benar-benar berjanji akan selalu ada untukmu dimanapun kamu berada..”

Kini Mika hanya mengangguk dan mereka pun kembali melepaskan pelukan mereka masing-masing, kini Mika terlihat menunduk, sedangkan untuk Taka ia masih setia memperhatikannya.

Mika, “Kamu juga harus bertanggung jawab atas Hanma-kun, karena dirimu waktu itu dia menjadi anak nakal. Tidak, dia tidak nakal hanya saja dia selalu terlihat seperti bocah sok kuat yang menantang orang-orang untuk berkelahi dengannya. Padahal dia masih sangat kecil sekarang.”