2. Kagum

61 6 2
                                    

Jantung gue masih berdebar kencang. Gue masih kagum dengan dia. Dia tampan, punya senyum yang manis, baik, dan..... Apakah kita bakal sekelas?

"Lo nggapapa?" Tanyanya membangunkan lamunan gue.

"Eh gue nggapapa kok." Sahut gue.
Gue langsung berdiri dan tidak lupa berterima kasih ke dia. "Makasih ya"

Dia mengangguk senyum, lalu pergi meninggalkan gue. Gue baru nyadar gue udah telat, udah banyak anak di kelas, dan..... udah ada pak Kyungsoo dong.

Gue masuk sopan dengan mengetuk pintu. Gue datangi pak kyungsoo yang sudah ada di mejanya.
"Maaf pak saya terlambat, tadi saya dari toilet."
"Ya tidakpapa, sekarang kamu bisa duduk." Jawab pak Kyungsoo.

Huft, akhirnya gue selamat.

Gue bingung mau duduk sama siapa. Jadi gue ke meja depan di barisan tengah karena bangku sebelahnya masih kosong.
"Gue boleh duduk sini ngga?" Tanya gue.
"Oh boleh, silahkan." Jawab dia dengan tersenyum.

Gue duduk disebelahnya. Karena merasa agak canggung, gue akhirnya bicara sama dia.
"Oh iya kita belum kenalan. Kenalin nama gue Kim In-ah. Lo bisa panggil gue Ina. Nama lo siapa?" Kata gue kepadanya sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.
"Nama gue Jeon Somi panggil aja somi. Salam kenal ya"

Saat asik berbincang dengan Somi, laki-laki yang tabrakan sama gue (lebih tepatnya gue yang nubruk dia sih hehe) masuk ke kelas. Dia ke meja pak kyungsoo dan mengucapkan terimakasih karena sudah diizinkan ke toilet.

"Jadi dia sekelas sama gue? Gila gimana nih, kayaknya gue jatuh cinta pada pandangan pertama deh sama dia." Pikiran gue.

Gue sibuk sama pikiran gue. Gue baru nyadar dia berjalan ke arah gue. Semakin mendekat dan ternyata dia duduk nya di bangku belakang gue. Gila gue udah deg-degan parah tadi.

"Selamat pagi anak-anak. Nama saya pak Kyungsoo. Saya mengajar biologi kelas 11 dan saya di sini sebagai wali kelas kalian selama satu tahun." Pak kyungsoo membuka pembicaraan.

"Karena hari ini hari pertama kalian masuk sekolah tahun ajaran baru, saya ingin sekarang juga dibentuk kepengurusan kelas. Jadi siapa yang ingin menjadi pengurus kelas?" Tanya pak kyungsoo kembali.

Tidak menunggu lama ada seorang yang mengangkat tangan.
"Saya pak, saya pengin jadi ketua kelas hehe." Katanya sambil mengangkat tangan.
Ngga tau kenapa, perasaan gue ngga enak. Kayaknya ada yang ngga bener aja dari bocah satu ini deh.

Dan, "Saya pak."
Apa? Laki-laki yang ditubruk sama gue (ngga tau namanya siapa) mengangkat tangannya.
"Kalau saya jadi wakil ketua kelasnya saja pak." Tambahnya.
Lagi-lagi jantung gue berdebar karena dia. Ngga tau kenapa dia buat gue kagum aja.

"Baguslah ada yang berinisiatif sendiri. Jadi siapa dari kalian yang setuju dengan mereka silahkan angkat tangan." Kata pak Kyungsoo.
Hampir semua anak angkat tangan, dan gue yang tadinya ragu-ragu jadinya angkat tangan juga.

"Oke, jika begitu. Selanjutnya siapa yang ingin jadi sekretaris dan bendahara?"
Satu kelas diam, hening, tidak ada suara.
"Loh kok pada diam semua? Tidak ada yang mau? Kalau begitu saya tunjuk saja ya." Tambah pak Kyungsoo.

Pak Kyungsoo melihat anak-anak dan masih mencari kira-kira siapa yang cocok. Dia berjalan ke arah gue, dan tiba-tiba, "Kamu jadi sekretaris ya." Katanya sambil nunjuk gue.

"Apa gue jadi sekretaris. Ah gue ngga mau ah, gue ngga mau jadi babu kelas. Tapi kalo gue nolak kayaknya nanti pak Kyungsoo bakal marah deh." Gumam gue dalam hati.

"Siap pak." Jawab gue ke pak Kyungsoo.
Dari pada dimarahin gue iyain aja lah nggapapa.

Lanjut pak Kyungsoo nyari anak lagi untuk dijadiin bendahara. "Kamu yang jadi bendahara ya". Timpalnya pada salah satu murid perempuan dan dia hanya mengiyakan itu.

"Sekarang perkenalan pengurus kelas ya. Silahkan yang menjadi pengurus kelas maju untuk perkenalan dan sampaikan visi dan misi kalian untuk kedepannya." Kata pak Kyungsoo.

Empat anak maju ke depan kelas, termasuk gue juga. Perkenalan dimulai dari ketua.

"Hallo guys kenalin nama gue Lee Haechan. Panggil aja Haechan. Di sini gue jadi ketua kelas kalian. Setaun kedepan kita bakal seneng-seneng bareng. Salam kenal guys." Katanya dengan sok akrab padahal mah baru pertama ketemu sama temen sekelas. Setelah itu dia menyampaikan visi misi dia yang menurut gue emmm, agak kurang bener aja jadi ketua.

Selanjutnya giliran wakil ketua untuk perkenalan.
"Hallo semuanya nama gue Na Jaemin, kalian bisa panggil gue Jaemin. Di sini gue bakal jadi wakil ketua kelas 11 MIPA 6. Untuk satu tahun kedepan mohon kerja samanya ya." Katanya.
Lalu dia menyampaikan visi misinya dengan lancar dan hebat.

Jadi laki-laki yang gue tubruk tadi namanya Na Jaemin. Ngga tau kenapa gue udah suka aja sama dia.

Giliran gue perkenalan, "Hai semuanya, nama gue Kim In-ah. Panggil aja gue Ina. Satu tahun kedepan gue bakal jadi sekretaris, jadi jangan pada terlalu ngrepotin gue ya hehe." Kata gue, lalu gue sampein visi dan misi gue yang seadanya aja.

"Hallo teman-teman nama gue Shin Ryujin, panggil aja Ryujin. Gue disini bakal jadi bendahara, jadi yang pada rajin bayar kas kelas ya." Katanya dan membuat semua anak tertawa. Lalu ryujin menambahkan visi dan misinya.

Selesai perkenalan kita kembali duduk. Gue sangat lega, tadi gue hampir gugup maju ke depan kelas. Bukan karena gugup diliatin sekelas tapi gue gugup berdiri berdekatan sama dia, Na jaemin.

Na Jaemin, laki-laki yang membuat gue kagum kepadanya.

.
.
.
.
.
Vote💚

PERGI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang