8. Pengakuan

41 5 0
                                    

"Na gue suka sama lo." Ucap Jeno

"Jen..." Gerutu gue.

"Iya Na gue suka sama lo. Gue suka sama lo dari pertama kita ketemu kelas 10." Kata Jeno serius.
"Tapi Jen maaf, gue ngga bisa, gue suka sama orang lain." Jawab gue akhirnya nangis karena gue teringat Jaemin lagi.

"Cihh kok nangis si, nggapapa Na. Gue tau lo suka sama Jaemin kan? Gue tau perasaan lo. Gue bakal tetep di sini nunggu lo sampai kapan pun." Kata Jeno sambil hapus air mata gue dengan tangan kekarnya.

"Maaf Jen...."

"Udah ah jangan nangis, yok pulang." Kata Jeno narik gue ke motornya.

Akhirnya gue dan Jeno pergi meninggalkan sekolah dan menuju rumah gue.

Ucapan Jeno barusan, gue ngga nyangka. Gue kira Jeno yang orangnya nyebelin selalu ganggu gue, dia malah suka sama gue.

#####

"Maa Ina pulang." Teriak gue masuk ke dalam rumah.

"Ehh Ina udah pulang. Sama siapa kok bukan sama Renjun." Tanya mama.
"Renjun katanya ada urusan, jadi Ina pulang sama Jeno." Jawab gue.

"Oohh gitu, yaudah sana mandi dulu. Mama udah siapin makan malem." Kata mama.
"Kak Jungwoo belum pulang ma?" Tanya gue.
"Belum, katanya si masih ada les." Jawab mama.

Gue ngangguk lalu pergi meninggalkan mama menuju kamar gue.

---

Pagi tiba, matahari sudah menyingsing terang di sana. Sinarnya yang menyilaukan membuat gue terbangun.

Seperti biasanya, gue menyiapkan diri untuk pergi ke sekolah.

Hari ini gue berangkat bareng Renjun lagi. Tapi dia belum memberitahu gue alasan ngga pulang bareng kamarin.

#####

Gue udah di sekolah, duduk di bangku gue sambil nungguin Somi dateng.

Somi sudah menampakan diri di pintu menuju kelas, dan.....
Apa? Somi berangkat bareng Haechan dan Haechan juga merangkul Somi. Tunggu, apa yang gue liat salah kan?

"Pagi kawan-kawanku tercintahhh." Teriak Haechan menggemparkan seisi kelas.

"Som, kok lo bisa berangkat bareng Haechan si? Pake rangkul-rangkulan segala lagi." Tanya gue.
"Ya bisa lah, sekarang Somi kan pacar gue." Kata Haechan ke gue.
"Som ini ngga bener kan?" Kata gue kaget.
"Hehe iya Na, gue pacaran sama Haechan." Jawabnya sambil nyengir.

"Anjirrr Somi, mau aja lo sama manusia brisik kaya dia." Teriak gue keras.

Tukkk...

Haechan mukul kepala gue dengan buku yang ada di meja gue.
"Sekata-kata banget lo. Gini-gini gue kan incaran para wanita." Kata Haechan dengan PD nya.

"Anjir Haechan sakit." Teriak gue sambil megangin kepala gue.

Tiba-tiba Jaemin ngambil tangan Haechan yang mukul gue.

"Ngga usah pake mukul segala, sakit dia." Kata Jaemin ke Haechan.
"Hehe maaf Jaem, jangan galak-galak la." Jawab Haechan.

---

Kita berempat sekarang lagi di kantin, tiba-tiba Haechan datang dan duduk di sebelah Somi.

"Temen-temen hari ini gue yang traktir kalian semua. Hari ini gue udah resmi jadi pacar Somi." Teriak Haechan keras.

Anak-anak senang ngga ketulungan. Karena hari ini semua Haechan yang traktir.

"Anjir lo Som, kok bisa si nerima dia. Bukannya lo selalu berantem ya sama si Haechan." Kata gue ke Somi.
"Ya gimana ya Na, mungkin berawal dari itu juga hehe. Gue juga ngga nyangka, jadi ya gue terima aja dia." Jawab Somi.

"Iihh sayang kok gitu si, ngga sayang ya kamu sama aku?" Ucap Haechan manja sambil meluk tangan Somi.
"Apaan banget si kalian bedua." Kata gue.
"Iri bilang neng." Kata Haechan sambil menjulurkan lidahnya.
Memang si Haechan kalau udah kaya gini nyebelinnya kebangetan.

Di tengah perbincangan kita tiba-tiba Jeno dateng. Dia duduk di sebelah gue.

"Na mau makan apa, ntar gue pesenin." Kata Jeno ke gue.
"Tumben amat lo, biasanya juga usil ke dia." Kata Haechan.

"Nggak usah Jen, biar gue pesen sendiri aja nanti." Jawab gue.
"Biar sekalian Na, gue mau beli mie ayam ni, sekalian lo juga ya." Kata Jeno lalu pergi ke kedai mie ayam.

Jeno kenapa si sikapnya berubah, gue jadi ngga terbiasa dengan sikapnya Jeno yang ini.

"Ni mie ayamnya. Makan yang lahap." Kata Jeno sambil menyodorkan mangkok mie ayam ke gue.
"Makasih Jen."

Dia ngga bales perkataan gue. Dia malah ngacak rambut gue sambil senyum sampai menampakan eyesmile nya.

---

Kringgg.....
Bel pulang berbunyi

"Yuk Na pulang." Kata Renjun ke gue.

Gue hanya mengangguk, lalu mengikuti Renjun berjalan ke parkiran.

Sampai di parkiran gue udah mau naik, Renjun bicara ke gue.

"Na maaf ya, kemarin ngga pulang bareng." Kata Renjun.
"Ya nggakpapa lah sante aja. Emang kemarin ada urusan apa?" Kata gue.

"Kemarin gue nganterin Ningning pulang. Katanya ngga ada yang jemput, jadi gue anterin dia deh."
"Hahaha Renjun, Renjun. Lo suka ya sama dia?" Gue ketawa.

"Iya Na, gue suka sama dia. Sebenernya gue suka sama dia udah dari dulu kelas 10, tapi gue ngga berani ngungkapin. Sekarang gue lagi PDKT an sama dia." Kata Renjun.

"Kenapa ngga dari dulu lo ungkapin perasaan lo si njun. Yaa apapun keadaanya sekarang, gue bakal dukung lo. Gue dukung lo sama Ningning. Semoga lo berhasil ya." Kata gue.
"Hmm makasih ya Na, lo emang sahabat yang pengertian."

Hari ini banyak banget berita mengejutkan. Mulai dari Somi dan Haechan pacaran. Renjun juga mengakui kalau dia suka sama Ningning.

Gue sebagai sahabat mereka hanya bisa mendukung mereka apa pun keadaanya. Dan gue juga berharap, semoga mereka selalu bahagia.

.
.
.
.
.
Vote💚

PERGI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang