"Aku suka sama kamu Ina. Aku sayang kamu."
"Jae...Jaem?"
"Iya aku suka kamu. Aku ngga suka, hati aku ngga bisa nerima kalo kamu deket sama orang lain."
"Tapi Mark itu cuma temen ngga lebih."
"Jadi?"
"Jadi apa?" Gue kebingungan.
"Jadi kamu mau nerima cinta aku?"
Gue terdiam masih ngga nyangka seorang Jaemin yang udah gue suka sejak lama ngungkapin perasaannya. Tanpa berpikir panjang, akhirnya gue mengangguk dan tersenyum.
"Iya aku mau."
"Makasih, makasih udah mau nerima aku." Gue terkejut. Jaemin peluk gue. Bahkan gue bisa merasakan itu adalah pelukan kasih sayang.
Jaemin melepas pelukannya.
"Yuk pulang, hujannya udah lumayan reda." Kata Jaemin."Tapi kan aku nunggu kak Jungwoo pulang."
Jaemin cubit pipi gue, "Kan ada aku, kenapa harus nunggu kakak kamu. Lucu banget si kamu."
"Iihh sakit." Gue pegang pipi gue yang kesakitan karena dicubit sama Jaemin tadi.
"Yok pulang udah mau malem ni. Pake aja jaket aku." Jaemin memakaikan jaketnya ke gue.
"Tapi nanti malah kamu yang kedinginan."
"Udah, engga kok."
Gue akhirnya pulang naik motornya Jaemin. Diperjalanan gue diem aja. Gue gugup karena ini pertama kalinya gue dianterin pulang sama Jaemin.
"Ina." Jaemin buka suara.
"Hm kenapa?"
"Kenapa kamu mau nerima aku?"
"Oh i-itu karena emm.. ya karena aku suka sama kamu." Gue gugup karena pertanyaan dari Jaemin.
"Sejak kapan?"
"Emm sejak pertama mungkin?" Entahlaa itu memang benar. Gue udah menyukai Jaemin sejak pertama kita bertemu.
Tiba-tiba Jaemin menarik tangan gue, dan sekarang tangan gue udah ada dipinggang Jaemin.
"Pegangan yang kuat, aku mau ngebut."
Akhirnya kedua tangan gue memeluk pinggang Jaemin erat dan gue bersandar dipunggung lebarnya. Gue melihat jalanan yang indah ini. Dan sekarang gue bersama orang yang gue cinta, Na Jaemin.
---
Sekarang kita udah sampai di depan rumah gue.
"Makasih ya udah nganterin aku pulang. Yuk masuk dulu."
"Engga usah aku langsung pulang aja."
"Ngga kamu ganti baju dulu, baju kamu basah banget gitu. Nanti kalo sakit gimana coba?"
Akhirnya Jaemin mengalah, dia mau mampir dulu ke rumah gue buat ganti baju.
Gue membuka pintu rumah, "Maa Ina pulang."
"Eh anak mama udah pulang. Yaampun kok baju kamu basah gitu. Abis ujan-ujanan? Pulang sama siapa?" Haduh mama gue kalo udah panik ya gini, mode cerewetnya keluar.
"Tadi Ina kehujanan di sekolah. Itu Ina dianter pulang sama Jaemin."
"Jaemin siapa? Kok mama belum pernah liat."
"Halo tante nama saya Jaemin." Jaemin menyapa mama gue dan bersalaman.
"Ohh ini yang namanya Jaemin, ganteng juga ya, baik lagi. Kamu pacarnya Ina ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERGI [END]
Teen Fiction'sebuah kebenaran yang membuat dia pergi untuk selamanya'