[Disarankan play mulmed kalau mau lebih berasa feelnya]
Jangan lupa vote and komen yaa💚
Happy reading.....
#####
Apa kalian tahu hal apa yang lebih menyakitkan daripada diselingkuhi? Hal itu adalah tidak bisa melupakannya. Seperti gue sekarang ini, mungkin memang sebesar itu cinta gue ke Jaemin.
Sudah satu minggu berlalu, tapi gue belum bisa melupakan Jaemin yang sudah menyakiti hati gue. Bahkan saat classmeeting dan pembagian rapot, Jaemin tidak masuk sekolah. Sejak saat itu, gue belum melihat dan bertemu dengan Jaemin sekalipun.
Gimana keadaan gue sekarang? Jangan tanya lagi, sekarang gue masih nangisin Jaemin. Gue menangis, meringkuk di bawah selimut.
"Hiks Jaemin, kamu jahat. Aku benci kamu." Ucap gue sesegukan.
Tok tok tok tok
Sreet...
Ada orang yang membuka pintu kamar gue. Gue ngga tau karena gue ngga mau liat.
"De"
Ternyata itu kak Jungwoo. Gue masih terdiam, tidak menyahuti ucapannya.
"Ina, Kim Ina!"
Bruk
"Ciluk baa. YAAMPUN DEE!" Kak Jungwoo naik ke kasur gue dan membuka selimut. Gue yang masih menangis dengan keadaan seperti ini tidak menghiraukannya.
"Ina pliss ya. Ini udah seminggu, dan kamu masih mikirin cowok brengsek yang ninggalin kamu gitu aja?!" Kata kak Jungwoo marah.
"S-siapa juga yang masih mikirin dia?" Gue mulai bicara.
"Lah kamu udah ngga karuan gitu keadannya. Yok la kita keluar aja jalan-jalan." Kak Jungwoo menarik tangan gue hingga gue terbangun dari posisi gue.
Gue mengibaskan tangan kak Jungwoo, "Ish ngga mau ah. Mau pergi sendiri aja sana. Aku cape mau tidur." Gue kembali tiduran dan menutupi seluruh muka gue dengan selimut.
Kak Jungwoo kembali menyibak selimut dan menarik gue. "Ayolah dek, waktu itu ngebet banget ngajak kakak pergi. Sekarang kakak udah bebas, diajak pergi malah ngga mau."
"Ck"
"Ayo ni, atau kaka bilangin mama ya? MAA IN-" Teriakan kak Jungwoo tertahan oleh gue.
"Ish iya, jangan cepuan ah. Sana keluar, aku ganti baju dulu."
"Nah gitu dong. Oke kakak siapin mobil dulu." Kak Jungwoo berjalan meninggalkan gue.
"Oya dek, kaka lupa." Kak Jungwoo kembali menuju gue.
"APA!" Ketus gue.
"Jangan nangis terus. Muka kamu jelek kalo lagi nangis." Bisiknya.
"Ishh KAKA!"
Chup
Kak Jungwoo mencium pipi gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERGI [END]
Novela Juvenil'sebuah kebenaran yang membuat dia pergi untuk selamanya'