17. Dua

32 5 0
                                    

Hari demi hari telah terlewati. Itu berarti waktu untuk liburan sudah berakhir dan sudah saatnya semester dua dimulai.

"Baru juga kemaren liburan, udah berangkat aja." Sahut Somi.

"Iya nih cepet banget perasaan. Bentar lagi kelas 12 dong."

Gue berpikir, memang benar demikian kalau sebentar lagi kita naik kelas 12. Yang tandanya ngga bisa main-main lagi. Kita udah harus mikir rencana untuk masa depan kita nantinya.

Kringgg.....
Bel masuk berbunyi

Datanglah pak Kyungsoo dengan seragam rapi dan setumpuk buku yang dipegangnya.

"Selamat pagi anak-anak."

"Pagi pak."

"Bagaimana kabar kalian, liburannya menyenangkan?"

"Gabut doang di rumah pak."
"Ngebabu doang malah pak."
"Asik pak asik."
"Kurang lama pak liburnya."

"Saya rasa waktu liburan sudah cukup untuk kalian semua. Sekarang sudah semester dua, jadi kalian harus lebih giat belajar."

"Yahhhhh."

"Ohya saya mau menyampaikan sesuatu. Di kelas kalian kedatangan murid baru."

"Silahkan masuk."

Seorang laki-laki terlihat datang dari pintu dan berjalan memasuki kelas. Dia terlihat sedikit gugup, mungkin ini pertama kalinya bagi dia.

"Sekarang kamu bisa memperkenalkan diri."

"Ajir Na ganteng banget dia." Kata Somi.

"Dihh masih gantengan juga aku lah yang. Ya nggak Jaem?" Sahut Haechan.

Murid baru itu tersenyum malu karena banyak yang muji dia ganteng. Dia juga ngelihatin ke meja gue sama Somi, mungkin karena Somi ngomongnya keras banget kali ya. Ini anak satu malu-maluin aja.

"Good morning, kenalin nama gue Mark Lee panggil aja Mark. Gue pindahan dari Kanada. Nice to meet you."

"Tuh kan Na, dia orang luar pantes aja ganteng." Somi bicara lagi.

"Okeh Mark selamat datang dikelas ini, semoga betah. Kalau ada pertanyaan bisa ditanyakan ke pengurus kelas ada Haechan, Jaemin, Ina, dan Ryujin atau anak lainnya."

Mark senyum dan liat ke arah gue? Ahh mungkin perasaan gue aja kali. Atau dia liat kearah Haechan Jaemin yang ada dibelakang gue.

"Silahkan kalian bisa lanjutkan pelajaran kalian." Kata pak Kyungsoo lalu pergi meninggalkan kelas.

---

Sekarang kelas kita lagi istirahat. Gue kira kita ngga akan ada pelajaran karena baru pertama masuk, tapi ternyata engga. Sekarang gue lagi ngerjain tugas di kelas.

"Ina."

Gue menghentikan aktivitas gue karena ada yang manggil nama gue. Ternyata itu si anak baru, Mark.

"Eh iya, kenapa Mark?"

"Em itu bisa temenin gue nyerahin dokumen ini ke pak Kyungsoo ngga?"

"Oh boleh, yok."

Gue berdiri dari tempat duduk. Baru mau melangkah ada yang bicara.

"Sama gue aja."

Ternyata itu Jaemin. Bener juga dia, kenapa Mark ngga minta tolong ke Haechan atau Jaemin aja. Bukan gue ngga mau nemenin dia. Tapi bukannya lebih nyaman minta tolong yang sesama cowo aja ya?

"Udah biarin aja Jaem. Biar Ina nggak jomblo terus, ya ngga Na?" Sahut Haechan.

"Dihh bacot banget si lo. Suka-suka gue dong. Yok Mark, ngga usah urusin mereka."

Gue akhirnya pergi dengan Mark. Sumpah males banget gue dengerin omongan Haechan yang kerjaannya ngledek gue terus.

Sekarang kita udah di ruang guru, tepatnya sedang menghadap pak Kyungsoo.

"Ini pak semua dokumennya sudah lengkap." Kata Mark.

"Oh ya terimakasih ya. Setelah ini jam pelajaran saya ya?"

Mark terlihat kebingungan dan dia melihat kearah gue. Ya jelas dia ngga tau lah, baru juga pertama masuk.

"Iya pak, nanti setelah jam isitahat ini ada jam pelajaran biologi pak." Jawab gue.

"Oke nanti saya masuk ya."

Gue dan Mark pergi meninggalkan ruang guru dan berjalan menuju kelas. Sampai di kelas pas banget bel masuk bunyi. Tidak lama kemudian pak Kyungsoo datang.

"Oke selamat siang. Untuk semester kedua ini mapel biologi ada praktek mengamati tanaman ya. Jadi nanti kalian tanam dari mulai benih, rawat dan amati lalu buat laporannya."

"Tugasnya berkelompok dan akan saya bacakan kelompoknya."

Pak Kyungsoo melanjutkan untuk membaca anggota kelompok yang sudah ditentukan.

Ya Tuhan gue mohon, semoga gue dapet anak yang rajin-rajin.

"Selanjutnya Kelompok 4 ada Jeon Somi, Kim In-ah, Lee Haechan, Mark Lee, Park Jisung, dan Zhong Chenle."

Gue seneng bisa sekelompok bareng Somi tapi kenapa harus ada Haechan juga. Kalo gini pasti mereka bakal bucin terus-terusan. Dan kenapa harus sama dua anak yang suka main? Apa udah takdir gue untuk kerja keras lagi kaya waktu itu?

Gue hanya bisa pasrah dan menerima dengan lapang dada. Hanya satu harapan yang tersisa. Semoga Mark masih waras dan bisa bantu gue.

.
.
.
.
.
Wah Mark murid pindahan ceritanya.
Kira-kita dia baik nggak ya?

Vote juseyo💚

PERGI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang