#####
Kringgg.....
Bel masuk berbunyi"Selamat pagi anak-anakku yang bapak cintai. Hari ini kita sudah janji ya mau melukis?" Ucap pak Chanyeol.
"Pagi paaak."
"Sekarang langsung saja ya kalian keluarkan alat-alatnya." Kata pak Chanyeol.Renjun mengangkat tangan, "Pak ini kita mau lukis apa ya?" Tanyanya.
"Untuk lukisan kalian bebas ya melukis apa saja. Mau lukis wajah bapak yang tampan pun boleh." Kata pak Chanyeol tertawa.
Seisi kelas tertawa mendengar perkataan pak Chanyeol. Bukan pak Chanyeol namanya kalau tidak selalu PD.
Di sini gue bingung mau lukis apa. Setelah gue pikir-pikir gue lukis pemandangan aja biar gampang. Sebenarnya gue ngga terlalu jago lukis cuma bisa sedikit, itu juga diajarin sama Renjun.
Gue memulai aktivitas gue. Baru gue mau lukis, Haechan buka suara.
"Sayang aku ajarin lukis dong. Sini duduk sama aku. Jaem tukeran sama Somi dong awass." Kata Haechan mendorong Jaemin."Jahat lo sama temen sendiri." Kata Jaemin.
"Biarin wlee. Sini sayang." Kata Haechan menarik tangan Somi untuk duduk di sebelahnya.Somi pun hanya bisa pasrah dengan kelakuan pacarnya. Jadi mau ngga mau Jaemin harus duduk di sebelah gue.
Aduh kenapa si Jaem, gue jadi ngga fokus buat ngelukis ni.
Gue akhirnya lanjut buat lukis, walau sebenarnya gue udah ngga karuan rasanya. Gue mencoba untuk tetap fokus ke lukisan gue.
Saat lagi fokus-fokusnya, Jeno tiba-tiba datang. Dia narik kursi di sebelah gue supaya bisa duduk. Apalagi sekarang?
Keadaan apa ini? Sekarang gue sudah ada di tengah-tengah antara Jaemin dan Jeno. Gue bener-bener gugup dengan keadaan sekarang. Siapapun tolongin gueee....
"Na ajarin gue lukis dong, gue ngga bisa." Kata Jeno.
"Lah Jen kan lo duduk sama Renjun. Minta ke dia aja, kenapa ke gue?" Tanya gue.
"Ngga mau, gue penginnya diajarin lo.""Yaudah gue aja yang sama Renjun." Kata Jaemin lalu meninggalkan gue sama Jeno.
Jeno bener-bener buat gue kesel. Kenapa ngga sama Renjun aja yang jelas-jelas lebih jago dari gue. Gue yang hanya bisa pasrah akhirnya ngajarin Jeno melukis.
Di tengah aktivitas melukis ini, pak Chanyeol jalan keliling. Melihat kita yang sedang melukis.
"Wahh bagus juga lukisan kamu." Kata pak Chanyeol yang berhenti di meja gue.
"Eh makasih pak, ngga sebagus itu juga kok." Kata gue.Pak Chanyeol melanjutkan kegiatannya.
"Aduhh Renjun lukisan kamu bagus banget."
"Lihat anak-anak lukisan Renjun, siapa dulu gurunya." Kata pak Chanyeol memamerkan lukisan Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERGI [END]
Teen Fiction'sebuah kebenaran yang membuat dia pergi untuk selamanya'