Chapter 16: Dalam Diam, Seseorang Sedang Patah Hati

16.2K 3.5K 3.5K
                                    



Chapter 16: Dalam Diam, Seseorang Sedang Patah Hati




Prita berjalan dengan riang. Cewek dengan sweater peach bergambar bunga daisy dan celana levis itu melihat-lihat sekitaran bazaar sendirian. Beberapa menit lalu bertemu Lala dan Ivory menawarkan makan bersama, tapi akhirnya Prita kembali berpisah lagi dengan mereka. Lagian mau nyamper Putra dan Lana lagi nggak bisa, mereka sibuk di belakang panggung menyiapkan penampilan.

Deretan booth UMKM disinggahi Prita satu persatu. Hanya melihat-lihat, menahan diri untuk tak jajan karena gaji pertamanya saja belum cair. Prita hari ini harus hemat karena membawa sang adik, entar kalau tiba-tiba Ivory balik terus minta ini itu kan Prita yang repot.

Prita berhenti di salah satu stand. Ramai beberapa pengunjung juga. Cewek berponi rata itu melihat-lihat masker wajah buatan local yang di era ini sudah jadi tren fashion. Juga ada strap masker dan beberapa totebag kanvas.

Mata Prita menemukan sesuatu menarik, membuatnya bergerak dan mendekat. Memajukan tubuh ingin melihat. Ia membulatkan mata, melihat hand sanitizer spray kotak dalam kemasan yang ditempeli stiker lucu-lucu. Perhatiannya tertuju pada deretan kotak hand sanitizer yang motif gambarnya sepasang. Bentuknya jadi seperti case handphone couple.

Prita diam. Membayangkan jika ia membelikan ini untuk Putra, memiliki barang couple bersama. Lalu saat memberikannya, Prita meraih tangan Putra untuk mencontohkan memakai hand sanitizer tersebut................

Gadis itu tersenyum, tertawa sendiri begitu saja. Ia kemudian jadi bergerak bodoh memegangi totebag yang menggantung di sampingnya.

Prita mengerjap. Segera menguasai diri tersadar ada di keramaian. Ia melirik agak malu. Tadi tidak ada yang melihat kan ya?

Prita menundukkan kepala, mulai memilih-milih. Gadis itu sudah sibuk sendiri, lalu dengan wajah merekah riang membeli sepasang kotak hand sanitizer spray yang satu berwarna biru bergambar anak ayam menembakkan busur panah, dengan satu lagi berwarna pink bergambar anak ayam tertembak panah. Ia sudah kegirangan sendiri antusias ingin bertemu Putra nanti.

Suara musik samar membuat gadis itu yang ingin melanjutkan melihat-lihat tersentak. Ia diam, mencoba menajamkan pendengaran.

"LAH UDAH MULAI!?" pekiknya refleks, langsung berbalik dan berlari panik menyeruak di antara kerumunan.

Kaki Prita makin melangkah cepat menerobos orang-orang mendengar suara musik band makin terdengar nyaring semakin ia mendekat ke panggung utama. Ia memegangi tali tas selempang kuningnya beberapa kali meminta maaf pada orang ya ia tabrak.

Prita berhenti, sudah melihat panggung utama. Ia refleks memekik melihat sosok Asyilla pacar Lana itu sudah memunculkan diri sebagai vokalis utama.

Prita ingin maju lagi tapi orang-orang berkerubun kini menghalanginya. Tubuh mungilnya jadi harus berjinjit, melompat-lompat berkali-kali. Mata Prita berkeliling, menemukan sosok Lala bersama teman-temannya di sisi kanan depan panggung. Prita jadi merengek iri, ingin nekat maju lagi tapi badan-badan besar orang-orang di depannya membuat gadis itu tak bisa melawan lagi.

Ia jadi merenggut, mau tak mau sepanjang penampilan berjinjit melongokkan leher untuk melihat ke arah panggung.


**


"Kayaknya bentar lagi kakak gue tampil deh," kata Lala sambil melangkah pergi membuat Inara dan Laila segera mengikuti.

Beauty and The ClownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang