part 21

655 57 2
                                    

"Selamat pagi!"

"Kakak banguuuunn!"

"Abang Kai!"

"Kakak Abang!"

"Haduhh kebo banget!"

Kaivan terbangun karena suara gaduh yang menganggu tidurnya, ia kembali memejamkan matanya saat cahaya matahari memasuki retina nya.

"BANGUN!" pekik Alsaki tepat di depan muka Kaivan baru saja membuka matanya kembali.

Jantungnya berdetak dengan kencang karena teriakan Alsaki yang membuat telinganya berdengung dan juga wajah Alsaki yang sangat dekat dengan wajahnya.

Sedangkan Alsaki tertawa karena melihat ekspresi Kaivan yang jarang terlihat.

"Kenapa?" tanya Kaivan setelah detak jantungnya normal.

"Bang Kai nggak mau minta maaf ke Saki?" kata Alsaki yang kini ekspresi wajahnya berubah menjadi cemberut.

Sedangkan Kaivan mengernyit saat ada yang aneh dengan kalimat Alsaki tadi. "Panggil kakak," kata Kaivan.

Alsaki menggeleng. "Bang Kai lebih enak."

"Tapi panggil bang Ivan, jangan bang Kai," kata Kaivan.

Alsaki mengangguk.

"Apa?"

"Bang Kai," jawab Alsaki.

Kaivan menghela nafasnya frustasi, kenapa Alsaki harus bersikap menyebalkan disaat dirinya baru saja bangun tidur. Ditambah lagi badannya masih terasa sakit semua, Kaivan butuh waktu untuk istirahat.

"Terserah, ayo tidur lagi," kata Kaivan yang membawa Alsaki ke pelukannya.

"Bangun! nanti Mommy marah kalo Bang Kai belum bangun," ujar Alsaki, badannya meronta minta di lepaskan oleh Kaivan.

Namun sepertinya Kaivan enggan untuk melepaskan Alsaki dan lebih memilih pergi ke alam bawah sadarnya, tanpa memperdulikan Alsaki yang terus meronta.

"Bang Kai menyebalkan!" pekik Alsaki di dalam pelukan Kaivan.

Akhirnya Alsaki menyerah, dan memilih untuk mengikuti jejak Kakaknya yang sudah tertidur.

Di tengah-tengah keheningan, mata Kaivan terbuka, ia sedikit melonggarkan pelukannya pada Alsaki dan mengusap kepala anak itu sayang.

"Kakak minta maaf," gumam Kaivan dengan tulus.

"Kamu payah sekali minta maaf ke orang yang sedang tidur," celetuk Ghaztan yang duduk di sofa kamar Kaivan.

"Ganggu aja lo," decak Kaivan sengit.

"Nanti minta maaf lagi, dari kalimat Alsaki tadi, dia meminta kamu untuk meminta maaf secara langsung, paham?" nasehat Ghaztan.

"Ya."

"Dasar anak ini," gumam Ghaztan.

________________________

"Sak, bangun!"

Kaivan menepuk-nepuk pipi Alsaki pelan agar bangun, sudah 5 menit lebih ia membangunkan anak itu namun yang ia dapatkan hanyalah pergerakan Alsaki yang memeluk lengannya erat.

"Kalo kamu nggak bangun, aku mandiin secara paksa," ancam Kaivan.

Biasanya ancaman itu sering berhasil.

Ternyata tidak.

"Oke."

Kaivan mengangkat tubuh kecil Alsaki dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi, melepaskan satu persatu baju Alsaki dan di detik kemudian ia mendaratkan Alsaki ke dalam bathup yang sudah di isi air hangat oleh Kaivan.

The Crown Prince [ hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang