===
Dengan senyum lebarnya sebab waktu pulang ke rumah bisa di percepat walau di sana hanya beberapa hari saja. Afifah berlarian lagi menuju asramanya untuk mengemasi pakaiannya. Tak banyak yang akan ia bawa, hanya 4 setel saja.
Sesampainya di asrama, ia pun segera masuk, dan pergi ke arah kamarnya. Dan ketika sudah berada di kamarnya, ia mendapati salah satu mbak pengurus tengah tidur-tiduran sambil berbicara sendiri.
Afifah sempat mengernyit bingung, tapi ya sudahlah. Lagian mbak pengurus yang mempunyai nama Iyan itu memang sering dikabarkan mempunyai perilaku aneh oleh mbak-mbak lainnya.
"Mau ke mana, Pi? Nggak ngaji ya kamu?" Tuduh Mbak Iyan yang tentu sadar akan kehadirannya.
"Ngaji kok, Mbak Iy. Tapi pulang duluan, di suruh Ummi buat kemas-kemas, mau pulang soalnya, heheh," jawab Afifah sambil memasukan bajunya ke ransel yang tak begitu besar.
"Ada acara apa?" Mbak Iyan mendudukkan diri.
"Nganter Ning Uli kilatan di pesantren yang ada kotaku, Mbak Iy," Afifah lalu menarik resleting tas sebelum ia gendong di lengan kanan.
"Oooh, kamu sekalian mau mampir ke rumah nih ceritanya?" tanya Mbak Iyan yang di angguki Afifah. "Ya udah deh, hati-hati. Tapi balik ke sininya lagi jangan lupa bawa jajan sama nasi sayur! Ikan atau ayam, jangan dilupain juga,"
"Iya, Mbak Iy. Kalo gitu aku pergi dulu ya? Assalamualaikum." Afifah berjalan ke arah mbak Iyan untuk bersalaman.
"Wa'alaikumussalam." balas Mbak Iyan lalu Afifah berjalan keluar lagi dari kamar.
Lagi-lagi tak mau membuat orang lain menunggu, Afifah kembali berlarian menuju ndalem. Tak membutuhkan waktu lama, akhirnya sekarang ini ia sudah berada di depan ndalem dengan mata pertama kali menangkap pemandangan Gus Amar yang baru saja masuk ke mobil.
"Fifah belum datang, Li?" tanya Ummi Nadira yang sedang berdiri di teras depan.
"Belum kay—"
"Lah itu orangnya," sahut Ning Layla memotong ucapan adiknya saat ia telah melihat Afifah di tempat yang sama dengannya.
"Ya udah kalo gitu Uli buruan naik ke mobil!" suruh Ummi.
Ning Uli mengangguk lalu menyodorkan tangan untuk bersalaman dengan Ummi dan juga Mbaknya. "Uli berangkat dulu, Mik, Mbak. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam." jawab Ummi Nadira dan Ning Layla bersamaan.
"Ayo Ning, berangkat!" ajak Ning Uli pada Afifah.
Afifah mengangguk kemudian berjalan ke arah Ummi dan Ning Layla guna melakukan pamitan juga. Dan setelah itu, ia berjalan mundur beberapa langkah sebelum balik badan untuk segera masuk ke dalam mobil sesaat setelah Ning Uli masuk duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ning Kecilku √ (Terbit)
SpiritualPart acak❗ Dinikahkan dengan gus sejak umur 17 tahun adalah hal aneh pada zaman sekarang. Dan juga, selama ini hubungan yang harusnya ia ketahui malah di tutup rapat-rapat oleh kedua orangtuanya sebab beberapa alasan. #1 in Abah 2021 #1 in Kyai 2021...