"aduh, makanya kalau lari itu lihat jalannya Hinata" kata Sugawara dengan nada khawatir, sembari mengobati jidat Hinata yang menjadi pendaratan jatuh bocah itu.
"aku tersandung kaki ku sendiri Suga-san" jawab Hinata dengan memanyunkan bibirnya.
"kakimu terlalu pendek sih Chibi" Oh, sepertinya tiada hari tanpa perkataan Tsukishima yang asin. -"itu tidak baik Tsukki" tegur Yamaguchi
"diamlah Yamaguchi"
"maaf Tsukki"-"dasar kau megane sialan" Balas Hinata tak kalah sinis. Tsukishima hanya mendecih sambil berlalu pergi.
"dasar Hinata Boge, udah larinya teriak-teriak, pake jatuh lagi, gak menang lagi, tch tch tch" timpal Kageyama dengan mendecih dramatis. Oh! Dan jangan lupakan seringai penuh kemenangannya juga terpampang diwajah tampannya.
"berisik kau Bakageyama!"
"kalian cepat kembali latihan!!" teriak Daichi -menghentikan pertengkaran Kageyama dan Hinata-
"baik kapten!"~♥~
"aku pulang!" teriak Shouyo dengan semangat ketika sudah memasuki kediaman keluarga Nicolas -well, Shouyo kan juga sudah menjadi bagian keluarga Nicolas-
"selamat datang Shouyo" balas Mary dengan teriak tapi terkesan lembut disaat bersamaan. Shouyo yang mendengar suara mamanya dari ruang keluarga, langsung mempercepat langkahnya kesana. Melihat Mary yang sedang menonton TV.
"Hai ma"
"Hai Sho-- Ya ampun! Kenapa dengan jidatmu?" tanya Mary khawatir saat melihat Shouyo dengan jidat terluka dan beberapa luka lecet dilengan dan dagunya."Hehe, Sho tersandung saat lari pemanasan tadi hehe" jawab Shouyo dengan cengengesan.
"ya ampun, hati-hati dong sayang"
"siap ma, Sho ke kamar dulu ya" kata Shouyo sambil berlalu pergi -dengan sedikit berlari- setelah mendapat anggukan dari Mary.Mary yang melihat tingkah kekanakan menantunya terkekeh kecil dan bergumam "dasar bocah"
~♥~
"Eh Haru-nii tidak ke perusahaan?" tanyak Shouyo yang masuk ke dalam kamar dan mendapati Haru yang sedang berkutat dengan laptopnya.
"males ah-- kenapa dengan jidatmu?! Siapa yang melukaimu?! Bilang padaku! Biar kubunuh dia!" Shouyo yang mendapat pertanyaan itu hanya cengo, bola matanya hampir keluar karena membulat lebih lebar saat Haru menelepon Sekretarisnya sekaligus tangan kanannya -orang terpercaya- "Al, kirim orang buat--"
"Eh?! Haru-nii dengarkan Sho dulu, jangan langsung kirim orang! Sho hanya tersandung saat lari tadi!"
"Hanya tersandung?"
"iya!"
"Oh, ya sudah. Al, gak jadi" kata Haru langsung mematikan telepon tanpa membiarkan Al menjawab.Al dikejauhan-- "sudah biasa" sambil menghela nafas dramatis.
Visualisasi dari Al👌
Sementara Mary yang mendengar teriakan dari kamar Shouyo dan Haru yang menggema di mension mewah itu, kembali terkekeh kecil dan bergumam "dasar bocah"
Kembali kekamar itu, "huh, dasar Haru-nii. Kasian kan Al-san, kerjanya jadi terganggu"
"hehe sorry baby" pria jangkung dengan warna rambut dan mata yang hitam legam itu mendekat ke Shouyo, dan tanpa izin mencium bibir mungil Shouyo "kau sudah pulang, selamat datang kembali"
"aku--"
"kau terus saja terluka hm, apa yang harus ku lakukan? Merantai mu diranjang agar kau tidak kemana-mana dan agar kau tidak melukai dirimu sendiri hm?" bisik Haru ditelinga Shouyo dengan tangan yang masih menangkup pipi gempil itu.Shouyo yang mendapat sensasi menggelitik ditelinganya dan suara berat suaminya yang berbisik dengan lirih serta kata-kata itu sontak membuat Shouyo memerah padam. "ARGH berhentilah menggodaku Haru-nii!" teriak Shouyo sembari mendorong dada tegap suaminya.
Haru yang sepertinya berhasil menggoda Shouyo, lantas tertawa keras -membuatnya terlihat seperti kerasukan iblis gila-
Shouyo hanya memasang wajah aneh -seolah sudah terbiasa dengan tawa itu- "Sudahlah Haru-nii, kau jelek sekali kalau tertawa"
"ehem, anyways Sho ikut aku ke perjalanan bisnis ke Itali ya" dengan nada seolah ia tak terima penolakan.
"EEHHH?!"
~♥~
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My sugar daddy [OC x Hinata Shouyo]
FanfictionKetika Shouyo ternyata sudah menikah... >baca dulu sebelum berkomentar! >M-preg BxB