Ruangan bernuansa putih yang dipenuhi oleh karangan bunga itu memperindah acara. Di atas panggung, terlihat dua pria yang memiliki perbedaan tinggi yang berbeda jauh, duduk berdampingan.
"selamat Shouyo, aku menantikan keponakanku" kata Kenma membuat Shouyo memerah.
Acara pernikahan antara Shouyo dan Haru dilangsungkan di manor keluarga Hinata, tradisi bagi mereka menikahkan anak mereka disini. Selain dekat dengan kuil, tempat ini juga terpencil.
Acara yang hanya dihadiri oleh keluarga besar. Tunggu kenapa Kenma-- ya, ia sudah berteman dengan Shouyo sejak sekolah dasar, begitupula dengan Kuro, oh dan jangan tinggalkan Wakatoshi.
Jadi secara otomatis, Kenma dan Kuro akan mengenal siapa itu Haru, seperti apa hubungannya dengan Shouyo, status Shouyo sebagai pria yang bisa hamil. Tentu saja mereka tau.
"K-Kenma! Tidak secepat itulah!" kata Shouyo sembari menutupi wajahnya yang memerah.
"tenang saja, kami akan memberikannya secepatnya" ucap Haru dengan wajah datar, membuat Shouyo makin memerah.
"hahaha dasar Chibi-chan, cepat kali kau dewasa!" timpal Kuro sembari tertawa.
"aku tidak Chibi! Daripada kau Kuro-san, sudah tua tapi gak dewasa!" balas Shouyo membuat Kuro menyentuh dadanya seolah ada yang menusuk.
"jadi kau akan SMA mana Shouyo?" tanya Kenma mencoba mengalihkan pembicaraan.
"SMA Karasuno! Sekolahnya raksasa kecil!" jawab Shouyo dengan semangat.
"kenapa kesana? Di Nekoma aja sama kayak aku dan Kenma" balas Kuro.
"tidak mau!"
Dan begitulah, bagaimana Kenma dan Kuro tau kalau Shouyo udah nikah. Serta hari itu juga Shouyo kehilangan kepolosannya akibat ulah Haru.
~♥~
"Kenma!" teriak Shouyo sembari berlari ke arah teman masa kecilnya itu.
"Shouyo" sapa balik Kenma sembari merentangkan tangannya, bersiap menerima pelukan maut dari Shouyo yang berlari kearahnya.
"aku merindukanmu Kenma!" ucap Shouyo ketika ia sudah memeluk Kenma.
"aku juga merindukanmu Shouyo" balas Kenma dengan senyum tipis, sembari melepaskan pelukan Shouyo. Dia sebenarnya enggan melepaskan pelukan Shouyo, tapi tatapan Haru yang seolah bisa melubangkan kepala membuat Kenma merinding.
"Akaashi-san! Bokuto-san!" sapa Shouyo sembari memeluk mereka. Membuat Haru menahan kesal, istrinya terlalu ramah.
"hey Hinata hey!" balas Bokuto sembari memeluk Hinata dengan kuat, membuat tubuh pemuda jingga itu terangkat sedikit.
"Bokuto-san jangan seperti itu, Hinata tidak bisa bernafas nanti" tegur Akaashi sedikit panik akibat tatapan dari Haru. Ia sudah diceritakan oleh kakaknya tentang orang seperti apa Nicolas Haruki ini, jangan pernah mencari masalah dengannya.
"hehe maaf Hinata" ucap Bokuto saat mendengar perkataan Akaashi, sambil melepaskan pelukan mautnya dari Shouyo.
"tidakpapa Bokuto-san" balas Shouyo dengan senyum lebar.
Shouyo kini beralih ke anggota Karasuno yang menunggu untuk disapa dan dipeluk "hai teman-teman aku merindukan kalian semua!" kata Shouyo dengan senyumannya yang kelewat manis sembari berlari kecil ke arah timnya, saat sampai di depan Suga ia lantas memeluk pemuda bersurai abu-abu itu sebagai perwakilan dari semua anggotanya -tidak mungkinkan Shouyo memeluk semua anggota timnya, yang ada Haru makin kesal nanti-
"ya Hinata kami juga merindukanmu" balas Suga dengan senyum lembut sambil membalas pelukan Shouyo. Sementara anggota lainnya menahan kesal karena tidak mendapatkan pelukan dari Shouyo, tapi mereka tidak protes ketika tau bahwa pria berambut hitam legam -Haru- mengeluarkan aura gelap yang seperti siap membunuh siapa saja.
"aw~ Chibi-chan, kau melupakanku? Apa aku tidak akan mendapat pelukan juga?" tanya Kuro, sebenarnya ia hanya ingin memanas-manasi Haru, tapi sepertinya ucapannya malah membuat ia mendapat tatapan tidak suka dari semua orang.
Shouyo yang tidak mengerti dengan situasi hanya tertawa sembari berjalan mendekati Kuro "tentu saja aku tidak akan melupakan Kuro-san" tangannya terentang, gestur ingin memeluk.
Kuro yang melihat itu tersenyum penuh kemenangan, tapi senyumnya luntur saat melihat Haru berjalan mendekati dan tangannya langsung melingkar di pinggang ramping Shouyo, membuat pemuda jingga itu menghentikan langkahnya. Shouyo lantas menatap Haru dengan tatapan bingung.
"kau tak perlu memeluk si jambul ayam ini Sho" ucap Haru dengan wajah datar yang terkesan dingin bagi mereka yang belum mengenal Haru, seolah menjawab kebingungan Shouyo.
"kenapa?" Kuro bertanya dengan nada tidak senang, menatap sinis Haru yang juga menatapnya. Seperti ada aliran listrik diantara mata mereka.
"Haru-sama, pertemuannya akan segera dimulai" kata Al menghentikan pertikaian yang akan menjadi rumit jika tidak dihentikan. Shouyo menghela nafas lega, dia cukup panik tadi.
"aku harus pergi, nanti aku akan menjemputmu untuk bertemu Dad dan Mom (Eiji&Shouta) oke?" bisik Haru tepat ditelinga Shouyo, tangannya masih setia berada dipinggang ramping 'istri'nya.
"oke" jawab Shouyo dengan senyuman.
"cium" ucap Haru dengan sedikit mengeraskan suaranya, segaja membuat suasana makin panas. Akibat perasaan cemburu dari mereka yang menyukai Shouyo.
Shouyo memerah, tangannya sedikit memukul wajah Haru yang berada tepat didepan wajahnya. Tapi tetap menciumnya tepat di pipi mulus Haru, membuat Haru melemparkan senyum penuh kemenangan. Lalu ia berdiri tegak, melemparkan seringainya entah pada siapa. Dan hal itu membuat mereka yang menyukai Shouyo menahan kesal.
"aku pergi dulu" ucap Haru setelah puas melihat ekspresi yang teman-teman Shouyo buat. Ia lantas kembali membungkuk, mengecup singkat kening mulus Shouyo.
Kenma dan Kuro merolingkan matanya ketika melihat itu, tau apa yang ada dipikiran Haru. Setelah puas -lagi- Haru melangkah menjauh diikuti oleh Al dibelakangnya -setelah memberikan perlengkapan Shouyo-
"hehe ayo kita latihan teman-teman!" suara bernada ceria itu mencairkan suasana yang masih memanas akibat ulah Haru, merekapun tersenyum kepada Shouyo yang juga tersenyum.
~♥~
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My sugar daddy [OC x Hinata Shouyo]
FanfictionKetika Shouyo ternyata sudah menikah... >baca dulu sebelum berkomentar! >M-preg BxB