Mobil Haru masuk keperkarangan kediamannya, ketika mobil sudah berhenti sepenuhnya, barulah Al keluar dan berjalan ke pintu penumpang. Guna membukakan pintu untuk bosnya, Haru keluar dari mobil dengan Shouyo -yang terbalut jas formal miliknya- yang masih tertidur dalam gendongannya.
Para pelayan dan pengawal yang melihat itu menjadi khawatir, istri dari bos mereka sepertinya terlibat masalah yang membuat pria bersurai hitam legam itu menatap dengan tatapan yang lebih dingin dari biasanya, mata hitam legam pria itu juga menggelap.
Kaki jenjang milik Haru berjalan dengan mantap kearah kamar mereka, mengabaikan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para pelayan. Ada Al yang akan menjawabnya.
Ketika sampai pada kamar miliknya dan sang istri, Haru lantas meniduri tubuh mungil milik Shouyo diatas kasur empuk. Sembari secara hati-hati agar tak membangunkannya, ia melepas jas formal miliknya, Haru menggerang marah ketika melihat seragam Karasuno yang tersobek secara paksa, kulit putih mulus milik Shouyo mendapat sedikit cakaran di bagian dada -yang ia yakini didapat karena mencoba kabur, atau mungkin di dapat dari pakaiannya yang secara bersamaan disobek-
Haru melepaskan pakaian Shouyo, menyisakan tubuh mungil itu tanpa balutan apapun, memamerkan kulit seputih susu yang tak lagi mulus -ada cakaran disana- Haru makin menggerang marah, mengingat bagaimana wajah para 'tikus' itu membuatnya ingin memukul sesuatu.
Mencoba menenangkan dirinya, Haru perlahan menyentuh kulit milik Istrinya dengan hati-hati masih tidak ingin membangunkannya, menelusuri tiap cakaran disana dan mengoleskan obat salep yang ia dapat dari kotak P3K yang ada di atas meja lampu.
Shouyo sedikit menggeliat ketika merasakan sesuatu menyentuh kulitnya, tapi ia tak ingin membuka matanya, seolah tau siapa yang menyentuhnya. Jari yang mengoleskan obat salep itu membuat Shouyo nyaman, tanpa sadar ia mengembangkan senyuman dengan mata yang masih terpejam.
Tidurnya sedikit terusik ketika ia mendengar kekehan kecil yang seolah menertawainya "aku tau kamu sudah bangun dear~" suara berat khas keluarga Nicolas itu terdengar dingin disana, walaupun ada tersirat sedikit nada menggoda.
"hm" Shouyo hanya bergumam, tapi tidak repot-repot membuka matanya, seolah sudah sangat nyaman dengan kasurnya dan tidak mau beranjak bangun atau sentuhan dari sang suami yang seolah menggodanya.
Shouyo mengerjapkan matanya, membuka dan memperlihatkan mata madu kecoklatan yang indah, ketika ia tak merasakan sentuhan dari sang suami. Saat pemuda bersurai jingga itu sudah sepenuhnya membuka matanya, barulah ia dapat melihat Haru yang sedang berjalan ke arah lemari.
Haru kembali dengan pakaian untuk Shouyo -yang Shouyo yakin, pria bersurai hitam legam itu asal mengambil apa yang ia lihat di dalam lemari- pasti ujung-ujungnya salah ambil! Batin Shouyo sarkas, sembari tanpa sadar memanyunkan bibirnya.
"kau ingin aku memakanmu baby?~" pertanyaan dengan nada goda itu keluar dari bibir sexy Haru, ketika sadar apa yang di maksud oleh Sang suami, dengan wajah memerah Shouyo lantas menormalkan bentuk bibirnya yang sempat ia manyunkan tadi.
Haru membantunya duduk, dengan diiringi kekehan kecil darinya ketika melihat tingkah istrinya. Ketika Shouyo telah memakai celana hitam pendek diatas lututnya, barulah Haru merentangkan kemeja putih di lengannya "huh~ ini kemejaku" ucapnya dengan nada tak bersalah, tapi tetap memakaikannya pada Shouyo.
Shouyo memutar bola matanya dengan mendengus kesal, tuh kan salah ambil! Batinnya kesal. Tubuh mungil Shouyo jatuh tenggelam di dalam kemeja milik Haru, bahkan lengannya tak sampai di ujung kemeja, dan bagian bawahnya jatuh menutupi celana hitam pendeknya, membuatnya terlihat tak mengenakan celana.
Shouyo terkesiap ketika secara tiba-tiba Haru menggendongnya, sampai akhirnya ia duduk di atas tangan besar milik Haru, pantat sintalnya terasa pas disana. Pria bersurai hitam legam itu membawanya pada kaca fullbody, memperhatikan bagaimana bentuk istrinya. Shouyo juga memperhatikan dirinya yang terbalut kemeja oversive yang terbalut cantik ditubuhnya.
Haru memandang istrinya dengan intens, surai jingga milik istrinya bersinar karena cahaya matahari dari jendela, mata madunya berbinar polos dengan bulu mata lentik yang meninggalkan bayang-bayang, kulit seputih susunya tampak kenyal dan bersinar, tubuh mungil yang terbalut kemeja miliknya itu tampak rapuh dan berharga, pesona keluarga Hinata tak pernah hilang.
Saat Shouyo sadar bahwa sang suami menatapnya dengan intens, ia langsung memerah malu. Tapi itu tidak menghentikan mata madunya memperhatikan bagaimana tubuh tegap yang menggendongnya itu. Kulit Haru pucat khas keluarga Nicolas, rambut hitam legam yang biasanya ditata rapi itu sedikit awut-awutan membuat anak-anak rambutnya menutupi matanya, mata hitam legam itu tampak dingin dan membius, tubuh dengan otot-otot sempurna bak atlet profesional, bahu lebar dan dada bidang yang enak untuk dijadikan tempat bersandar.
Kesempurnaan ini hanya untuk Shouyo.
Mengingat hal itu, Shouyo tanpa sadar mengembangkan senyum sombong, membuat Haru menaikkan alisnya bingung.
"apa yang kau pikirkan baby?~"
~♥~
TBCYuk sekalian mampir~
KAMU SEDANG MEMBACA
My sugar daddy [OC x Hinata Shouyo]
Fiksi PenggemarKetika Shouyo ternyata sudah menikah... >baca dulu sebelum berkomentar! >M-preg BxB