Shouyo berjalan dengan cepat sedikit berlari ke arah gerbang yang sudah menampakkan Haru -yang masih dengan jas Formalnya- berdiri sembari bersenderan pada pintu mobil, dengan tangan menyilang di dada.
"Haru-nii!" teriak Shouyo dari jauh, membuat Haru mengangkat kepalanya guna melihat gumpalan jingga yang berlari ke arahnya ditengah gelapnya suasana sekolah karena sang matahari sudah siap untuk menyerahkan posisinya pada sang bulan.
Melihat itu Haru lantas menyunggingkan senyuman, tubuhnya yang awalnya bersender pada mobil, kini berdiri tegak. Tangannya membuka pintu mobil, mempersilahkan Shouyo untuk masuk ketika pemuda jingga itu sudah sepenuhnya berdiri disebelahnya yang sekarang sedang meraup udara karena berlari akibat terlalu bersemangat.
"silahkan masuk Sho-sama" ucap Haru dengan nada sopan seperti seorang pelayan yang sangat menghormati tuannya. Tapi matanya berkilat penuh goda dan bibirnya menyeringai geli.
Shouyo yang sudah bernafas dengan benar, lantas sedikit memukul bahu Haru -yang sekarang sedikit membungkuk- sembari tertawa kecil pada tingkah suaminya.
Saat Shouyo sudah sepenuhnya duduk dikursi, Haru melayangkan pertanyaan yang membuat Shouyo memerah padam "dimana hadiahku?" tanyanya. Tentu saja Shouyo tau apa arti 'hadiah' bagi Haru.
Dengan pasrah, Shouyo kembali keluar dari mobil dan dengan sedikit berjinjit, ia mengecup singkat bibir Haru. Membuat pemuda berambut hitam legam itu menyeringai penuh kemenangan. Setelah puas, Shouyo kembali masuk dan duduk dengan nyaman, sementara Haru menutup pintu dan berlalu ke arah kursi pengemudi dengan seringai yang masih setia berada di wajah tampannya.
Mesin dari mobil mewah itu menyala dan kemudian melaju dijalanan yang sedikit gelap. Tidak menyadari bahwa ada dua makhluk yang sedari tadi melihat apa yang terjadi. Terlihat jelas!
~♥~
"kalian tidak akan percaya sama apa yang kami lihat!" teriak Tanaka dan Noya saat mereka membuka pintu ruang kelas tempat mereka nginap dengan kasar, mengagetkan anggota lainnya yang sedang bersiap untuk tidur.
Mendengar suara nyaring orang bodoh itu, mereka lantas melayangkan tatapan yang seolah berkata 'diam! Kalian berisik!'
"Tidak ada waktu untuk itu" ucap Tanaka yang sekarang sudah duduk ditengah-tengah ruangan bersama Noya, sembari membuat wajah serius. "ini tentang Hinata!" lanjutnya membuat anggota lainnya tidak jadi memprotes sikap mereka yang tiba-tiba mengagetkan setelah mendengar nama Hinata disebut.
"ada apa?" tanya Suga khawatir sembari ikut duduk disebelah mereka, hal yang juga dilakukan oleh anggota lainnya yang penasaran.
"pertama, aku ingin bertanya Suga-san" ucap Noya dengan nada serius membuat Suga mengangguk mengerti sembari membuat tatapan seolah berkata 'apa itu?' "menurut Suga-san, bagaimana jawaban Shouyo tadi?" tanyanya. Mendengar pertanyaan itu, Suga bahkan anggota lainnya menangkup dagu masing-masing gestur sedang berpikir.
"em menurutku Hinata jujur, tapi tidak sepenuhnya jujur" jawab Suga sembari mengerdikkan bahu tanda tak yakin.
"menurutku si boge itu bohong! Dia bahkan terlihat gugup tadi!" timpal Kageyama membuat anggota lain yang mendengarkan mengangguk setuju.
"tumben si raja menggunakan otaknya" ucap Tsukishima dengan seringai mengejek.
"TSUKISHIMA KEI!"
"tch_-"
"jadi apa yang kalian lihat tadi?" tanya Ennoshita.
"kalian tidak akan percaya!" jawab Tanaka dan Noya serempak.
"katakan sajalah!" kata Hisashi memutuskan untuk bergabung dalam pembicaraan karena jengah melihat rekan seangkatannya yang malah makin membuat anggota lain penasaran.
"Hinata/Shouyo mencium bibir Haru tadi!" Kata mereka serempak dengan air mata imajiner, membuat anggota karasuno lainnya terdiam seolah memproses apa yang dikatakan oleh dua orang bodoh ini.
1 detik...
2 detik...
3 detik...
4 detik...
5 detik...
"NANI!?" teriak mereka secara bersamaan setelah bisa sepenuhnya memproses apa yang dikatakan oleh Noya dan Tanaka.
"kami melihatnya sendiri! Shouyo yang mencium bibir Haru duluan! Kalau Haru yang cium bibir Shouyo duluan sih aku masih bisa percaya tentang yang dibilang Shouyo kalau Haru dibesarkan diluar Jepang yang baginya ciuman itu wajar! Tapi ini Shouyo duluan yang menciumnya!" Ucap Noya membuat para anggota Karasuno terbelalak 'jadi dia bisa mikir juga?'
"kalian yakin itu ciuman? Bisa aja kalian salah lihat, bisa aja kalau sebenarnya mereka bukan ciuman tapi terlihat seperti ciuman?" tanya Daichi memastikan.
"kami yakin Daichi-san! Terlihat sangat jelas!" jawab Tanaka.
"yah kalau mikir dari gimana si Chibi menjawab pertanyaan tadi sih udah keliatan banget mencurigakan" timpal Tsukishima.
"iya sih, tapi aku gak percaya Hinata yang polos bisa mencium bibir orang lain duluan!" ucap Suga seolah meyakinkan dirinya bahwa Tanaka dan Noya sedang mengerjai mereka.
"tapi kadang aku pernah liat bercak merah dileher si boge" ucapan Kageyama membuat ruangan itu hening seketika. Semua anggota menatapnya dengan wajah menuntut penjelasan. "memang gak terlalu jelas sih. Saat aku tanya, Hinata bilang kalau dia digigit serangga. Yah aku percaya aja, toh Hinata jawabnya normal gak gugup sama sekali" lanjutnya.
"mungkin itu memang benar hanya gigitan serangga" timpal Asahi setelah menenangkan dirinya dari berbagai hal yang mendadak mengejutkan ini.
"bagaimana jika bertanya dengan Kuro-san dan Kozume-san? Mereka teman masa kecilnya Hinata kan?" ucap Tsukishima menyarankan.
"sepertinya kau bersemangat sekali Tsukki" ucap Yamaguchi dengan senyuman yang diikuti oleh seringai dari semua anggota Karasuno.
"a-aku hanya menyarankan untuk kalian para orang bodoh" ucap Tsukishima dengan wajah datar andalannya, tapi sayang mulutnya jadi gugup saat melihat tatapan semua anggota.
"ooh jangan seperti itu Tsukki" ucap Yamaguchi sembari menutup mulutnya untuk menahan tawa.
"diam yamaguchi!"
"maaf Tsukki""yah baiklah, kita akan tanya mereka besok. Sekarang kita tidur" ucap Daichi "Tidak ada yang begadang!" lanjutnya saat melihat Tanaka dan Noya bersiap keluar ruangan.
"baik kapten"
~♥~
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My sugar daddy [OC x Hinata Shouyo]
Fiksi PenggemarKetika Shouyo ternyata sudah menikah... >baca dulu sebelum berkomentar! >M-preg BxB