36

1.5K 143 9
                                    

"minum" titah Shouyo dengan senyum lebar yang membuat matanya tertutup.

"hah?" Haru ber-hah bingung, ia lantas menatap gelas ditangan Shouyo dan menatap wajah imut istrinya bergantian, alisnya bertaut membuat dahinya mengerut.

Tatapannya jelas mengatakan satu kata...

Jijik!

"ayo minum!" ucap Shouyo memaksa.

"kan kamu yang buat itu dear, jadi kamu yang minum" balas Haru dengan nada lembut.

"tidak! Dede bayi maunya Daddy yang minum!" ucap Shouyo keukeuh.

Tapi Haru tak mau kalah.

"tidak mau! Itu menjijikkan!" balas Haru bersedekap dada.

"uh"

Shouyo melengkungkan bibirnya ke bawah, manik madunya berkaca-kaca kala mendengar kalimat Haru.

Ia meletakkan gelas ditangannya kembali ke atas meja. Ia menggigit bibir bagian bawahnya, menahan rasa sedih yang membuncah.

Oh! Sepertinya Haru sudah melakukan kesalahan. Dengan gelagapan, ia berdiri dan berjalan ke sisi Shouyo, memegang bahu mungil itu lembut.

"sorry baby, aku minum" ujarnya yang membuat senyum di bibir Shouyo kembali mengembang manis, manik madunya juga kembali cerah.

Shouyo menyodorkan gelas itu kembali, senyum semringah di wajah imutnya itu di balas senyum pasrah dari Haru.

Wajah pria bersurai hitam legam itu tampak aneh dengan dahinya merengut.

Ia secara perlahan menerima gelas itu dan mengamatinya dalam diam, warnanya biru pucat tak menarik sama sekali.

Baunya... Haru membuat gestur ingin muntah saat ia mencium aroma dari minunan yang bercampur itu.

Glup

Jakunnya naik turun saat ia menelan ludahnya gugup, sekali lagi ia menatap wajah semringah istrinya.

"Shouyo... Ini... Minuman apa?" tanyanya dengan tujuan untuk mengulur waktu.

"penambah energi" balas Shouyo bangga pada dirinya sendiri.

Mendengarnya Haru diam-diam menjentikkan jarinya tanda ia punya ide.

"Shouyo-kan lagi hamil, berarti Shouyo membutuhkan energi tambahan, Ayo minum" ujar Haru dengan senyum tipis di wajah tampannya.

"tidak~ Haru-nii yang harus minum!" ucap Shouyo dengan bibir mengerucut imut, ia-pun mulai menggembungkan pipinya kesal.

Tahan! Aku tidak akan tergoda! Batin Haru sambil menggigit pipi bagian dalam.

"Haru-nii mau membuat dede bayinya sedih?" tanya Shouyo dengan mata berkaca-kaca, ia mengelus perutnya yang buncit dengan tangannya sendiri.

Oh dasar! Tukang akting! Batin Haru kesal.

"baik! Baik! Aku mimum!" ucap Haru pada akhirnya dengan nada kesal. Ia menatap kembali pada gelas kaca itu.

Sementara Shouyo menatap dengan semringah, senyum manis kembali muncul di wajah cantiknya.

Lalu Haru tanpa aba-aba meminum minuman yang katanya penambah energi itu. Tapi baru satu tegukan, ia merasa apa yang baru saja ia telan akan keluar kembali.

Dengan cepat ia meletakkan gelas itu di atas meja, lalu berlari ke arah kamar mandi terdekat sambil menutup mulutnya sendiri.

"Haru-nii?" panggil Shouyo panik, ia mengikuti langkah cepat Haru.

My sugar daddy [OC x Hinata Shouyo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang