10

3.4K 372 2
                                    

Shouyo kecil yang kini sudah menginjak umur lima tahun, menatap keluar dari jendela mobil dengan mata bulatnya yang berbinar. Mencari orang yang ingin ia jemput.

'mommy' nya yang duduk disebelahnya -menemaninya untuk menjemput seseorang- tertawa kecil. Cukup gemas dengan ekspresi antusias yang dibuat putranya.

Anak kecil dengan surai jingga itu keluar dari mobil saat dia mendapatkan apa yang dia cari. "Shouyo jangan lari-lari!" tegur Shouta saat melihat putranya turun dari mobil.

"baik mom!" balas Shouyo tanpa perlu repot-repot menatap sang mommy, Shouta hanya menggelengkan kepalanya saat melihat Shouyo memelankan langkahnya tapi tetap berlari.

Mata bulatnya kini berbinar senang melihat anak laki-laki dengan surai hitam legam, yang baru saja memasuki sekolah menengah, sedang berjalan ke arah gerbang. "Haru-nii!!" teriak Shouyo.

Haru yang mendengar suara 'calon istri'nya, mengalihkan perhatiannya yang awalnya pada gadis disebelahnya -yang sibuk mengoceh- ke arah buntalan mungil yang berlari ke arahnya.

"Shouyo" gumamnya, sedikit terkejut mendapati Shouyo yang berlari cukup cepat -untuk anak seusianya- dengan kaki kecilnya.

"Haru-nii! Sho datang menjemputmu! Dan Sho keluar dari mobil saat melihat Haru-nii--" kata Shouyo sedikit berteriak, setelah menubrukkan dirinya ke tubuh tinggi Haru. Shouyo menghentikan kalimatnya, menatap gadis disebelah Haru dengan tatapan sinis "bersama dia!" lanjutnya, masih memeluk tubuh tinggi itu.

"ah Shouyo, lain kali jangan berlari seperti tadi, nanti jatuh!" tegur Haru sembari menundukkan kepalanya agar manatap wajah Shouyo -yang masih memeluknya- mendongak.

"Tentu! Sho tidak akan lari-lari lagi!" balas Shouyo dengan nada bersemangat. Tatapannya kemudian beralih kearah gadis yang masih saja berdiri di sebelah 'Haru-nii'nya.

"apa?!" tanya sinis gadis itu saat melihat tatapan Shouyo.

"Haru-nii milikku! Haru-nii akan menikah denganku!" Haru yang mendengar itu, menahan dirinya untuk tidak menyunggingkan senyuman. Cukup untuk mendeklarasikan 'MENJAUHLAH DARI KU! LIHAT CALON ISTRIKU SUDAH MENGKLAIMKU!' kepada orang-orang disekitarnya yang berhenti saat melihat ada yang memeluk Haru.

"apa-apaan?! Aku yang akan menikah dengan Haru!" balas gadis itu masih dengan nada sinis.

"tidak! Haru-nii akan menikah denganKU!" balas Shouyo dengan menekankan kata 'ku'

"aku!"

"tidak! Aku!"

"AKU!" balas gadis itu makin keras.

"DIAM!" teriak Haru pada gadis itu, berani-beraninya dia berteriak ke 'calon istri'ku batin Haru kesal. Membuat gadis itu sedikit takut.

"Haru-nii akan menikah dengan Sho, kan?" tanya Shouyo dengan nada dan tatapan memelas -masih memeluk Haru-

"tentu saja, Haru-nii mu ini akan menikahi Sho BESOK" balas Haru dengan menekankan kata 'besok'

"hehe ayo kita pulang Haru-nii!" kata Shouyo kembali ke nada bersemangat, sembari menarik lengan 'Haru-nii'nya.

"tentu, ayo" balas Haru dengan senyuman -yang cukup mengejutkan orang-orang disana-

Sembari berjalan disebelah Haru, Shouyo menyempatkan kepalanya menoleh ke belakang, menatap gadis yang tadi dia ajak 'berperang memperebutkan Haru' membuat wajah memerah karena menahan kesal. "wlekk" Shouyo menjulurkan lidahnya seolah mengejek. Lalu membuat tatapan yang seolah berkata 'menjauhlah dari Haru-nii ku!'

Haru yang mengetahui itu terkekeh kecil, cukup senang. Karena setelah ini, orang-orang yang terus mengikutinya akan sedikit berkurang.

Sementara di mobil, Shouta juga ikutan tertawa kecil. Tau betul apa yang terjadi, walaupun dia tidak mendengarkan. Sementara sopir yang menunggu di luar agar bisa membukakan pintu untuk tuan mudanya, berseru gemas dalam hati.

~♥~

Mengingat itu membuat Haru tertawa kecil. Tubuhnya yang bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana panjang -kebiasaannya saat tidur- menunjukkan otot-otot perut yang sempurna. Menatap 'istri'nya yang masih tertidur damai disebelahnya.

Sudah tiga hari mereka berada di villa mewah itu, mereka memakai waktu untuk bersama sebagai suami-istri. Kapan lagi mereka menghabiskan waktu berdua? Haru yang sibuk dengan kerjaannya, sementara Shouyo sibuk dengan sekolah dan latihan.

Tidur Shouyo terganggu saat ia merasakan kecupan-kecupan di leher dan telinganya. "Ha-Haru-nii?"

"hm?"

"a-apa yang kau lakukan?"

"menurutmu?" kecupan itu makin liar, meninggalkan bercak merah di kulit seputih susu milik Shouyo.

"ngh~" Shouyo menjadi merah. Bukan berarti ia sepolos itu untuk tau apa yang sedang Haru lakukan. Tapi ini masih pagi!

Haru membawanya ke dalam gendongan, berjalan ke arah kamar mandi yang sudah di penuhi lilin aroma terapi. Membawa buntalan oranye ke bak mandi yang sudah di isi oleh air hangat. "H-Haru-nii" Haru perlahan melepaskan kancing belakang gaun tidur Shouyo. Membuat kain itu jatuh di antara bahunya dan memamerkan punggung mulusnya.

Jemari Haru menelusuri kulit mulus itu "cantik" bisiknya tepat ditelinga Shouyo membuatnya memerah dan kakinya lemas. Lalu bibir itu kembali mengecupnya disepanjang tulang punggung dan jatuh ke-- Shouyo tidak mau lagi memikirkannya, hanya bisa menutup matanya dan menikmati sentuhan yang lebih dominan.

Sungguh pagi yang menyenangkan untuk memulai hari yang indah.

~♥~
TBC

My sugar daddy [OC x Hinata Shouyo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang