15

2.8K 334 8
                                    

Semasa latihan, anggota Karasuno tidak fokus. Banyak pertanyaan yang ingin mereka tanyakan pada pemuda jingga yang sekarang sedang bersama Kenma. Pertanyaan-pertanyaan yang tak jauh dari apa yang terjadi tadi, apa yang Haru lakukan tadi sungguh membuat mereka merasa apa yang dikatakan Tanaka dan Noya benar.

Dan sekarang pemuda yang kita tau bernama Hinata Shouyo sedang santai-santainya, tanpa tau bahwa ialah penyebab ketidakfokusan anggotanya. Terutama Suga, dia terus saja memikirkan jika benar Haru itu hanya saudara seperti yang Shouyo katakan, lalu kenapa tadi Haru seolah menantang orang-orang yang menyukai Shouyo? Atau lebih tepatnya menunjukkan bahwa ia sudah menang.

"Hinata, boleh kita bicara?" Ucap Daichi, ia tau sebenarnya anggotanya ingin berbicara pada Hinata tapi enggan untuk terlihat gelisah. Jadilah ia yang mewakili. Mendengar suara Daichi, anggota lainnya lantas keluar dari pikiran yang penuh pertanyaan. Menatap Sang kapten yang juga menatap mereka dengan mengedipkan mata kanannya seolah memberi kode.

"ah oke? Dimana?" tanya Hinata, dia sebenarnya juga bingung dengan kelakuan timnya. Mereka seperti tengah gelisah dengan hal yang ia tidak ketahui, saat ia ingin bertanya kenapa tidak jadi karena mereka seolah enggan untuk berbicara.

"kita langsung ke ruang nginap aja, lantihan sudah selesai dan kau tak boleh ikut latihan tambahan!" ucap Daichi.

"eehh? Kenapa?" tanya Hinata sembari menggembungkan pipinya, ekspresi cemberutnya membuat orang-orang disekitarnya berseru gemas dengan wajah memerah.

"karena tadi kau baru sampai, Suga bilang kau ke luar negri. Jadi kau harus istirahat!"

"ya Hinata, kau juga pasti tadi langsung kemari kan? Tidak pulang dulu untuk beristirahat?" tanya Suga sembari berjalan mendekat, seperti biasa insting seorang ibu (ekhem) selalu benar.

"baiklah" jawab Hinata lesu, sembari berjalan keluar dari Gym diikuti oleh anggotanya yang masih bersemu merah.

~♥~

Sesampainya mereka di ruang kelas yang sudah di sulap menjadi ruang nginap mereka oleh anggota Nekoma, lantas mereka duduk melingkar. Shouyo yang tidak tau kenapa mereka seperti ini, hanya mengikuti. Mereka semua diam, bahkan Tanaka dan Noya yang nontabenya gak bisa diam kini juga ikutan diam.

"ekhem" Daichi berdeham membuat Shouyo mengalihkan perhatiannya ke arah Daichi. "kita bisa langsung mulai, tanya satu-satu dan jangan berisik!" lanjutnya dengan nada seolah tak ingin di bantah sembari bersedekap dada. "Suga" ucapnya seolah menyuruh pemuda bersurai abu-abu itu memulai pertanyaannya.

"oke" ucap Suga setelah menghela nafas "Hinata, kau bilang kemarin kau berada di luar Negri kan?" tanyanya pada Hinata yang sekarang mengalihkan perhatiaannya kearah Suga.

"ya?" balas Hinata dengan sedikit menaikkan alisnya.

"dimana tepatnya?"

"Itali" jawab Hinata santai, anggota yang mendengar itu sedikit terkejut. Mereka tau Hinata anak pintar (disini aku buat dia sekelas sama Yachi ya 1-5) tapi mereka juga tau beradaptasi di Negara orang lain itu sulit, dan Hinata menjawab dengan santainya bahwa ia ke Itali seperti tidak mengalami kesulitan.

"ngapain disana?" tanya Suga lagi.

"urusan keluarga" jawab Hinata masih dengan nada santai, tidak menyadari jika anggota lainnya tidak puas dengan jawabannya.

"apa Haru-nii-mu itu juga ada?"

"ada"

"kalian beneran hanya saudara?" kali ini yang bertanya adalah Asahi, ia memutuskan bertanya saat Suga terdiam selama beberapa detik.

"saudara jauh" jawab Hinata santai.

"lalu kenapa dia menciummu seperti tadi?" tanya Noya, langsung ke inti karena menurutnya semua pertanyaan sebelumnya terlalu bertele-tele.

Mendengar pertanyaan itu, Shouyo memerah. Tau benar bahwa ia tidak akan lepas dari pertanyaan yang satu ini "e-em i-itu karena Haru-nii di besarkan di luar Jepang yang baginya hal seperti itu adalah hal yang wajar" jawab Shouyo dengan sedikit gugup, ia langsung berkeringat dingin ketika melihat tatapan yang teman-temannya layangkan.

"kenapa marga kalian beda?" Tanya Tanaka sembari menyilangkan tangannya didada. Masih dengan tatapan yang membuat Shouyo makin berkeringat dingin dan menelan ludah dengan kasar.

"a-ah itu karena rumah keluargaku di Tokyo, sementara aku ingin bersekolah di Karasuno tempatnya raksasa kecil, jadi aku tinggal bersama keluarganya Haru-nii" jawab Shouyo setelah diam beberapa detik seolah tengah mencari alasan. Menjawab dengan senyum kikuk dan tangannya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Anggota timnya yang tau Hinata sedang gugup, makin penasaran.

Saat mereka akan melayangkan pertanyaan berikutnya, suara ping kecil yang terdengar nyaring di ruangan itu mengagetkan mereka. Lantas mereka mencari dari mana asal suara itu, yang ternyata dari HP-nya Hinata.

Shouyo menatap layar benda persegi panjang di genggamannya. Itu Haru, yang mengatakan bahwa ia berada di gerbang sekolah Nekoma untuk menjemput 'istri'nya. Seperti yang dikatakannya tadi saat mengantar Shouyo untuk ikut kamp, jika ia akan menjemput pemuda jingga agar bisa mengunjungi Dad&Mom-nya.

"ah Daichi-san, bisakah kau katakan pada pelatih dan sensei kalau aku akan tidur di rumah Dad-ku? Aku sudah lama tidak bertemu mereka, aku pasti akan datang besok pagi tanpa terlambat!" ucap Hinata pada Daichi. Anggota lainnya nampak tak keberatan dengan hal itu, tapi-- "Haru-nii sudah menunggu di depan" lanjutnya membuat anggota lainnya kembali merasa tak senang.

"baiklah. Aku akan beritahu sensei dan pelatih" balas Daichi setelah ia menghela nafas "hati-hati dijalan Hinata" lanjutnya pada Hinata yang terlihat sudah siap untuk keluar ruangan.

"iya terimakasih Daichi-san, teman-teman aku pergi ya, sampai jumpa besok" kata Hinata dengan nada bersemangat dan senyum yang lebar kelewat manis sembari melambaikkan tangannya saat ia sudah sampai dipintu.

Saat pintu tertutup rapat, barulah Tanaka dan Noya mengatakan sesuatu dengan serempak "kami akan mengikutinya" dan pergi begitu saja tanpa menunggu persetujuan dari Daichi.

~♥~
TBC

My sugar daddy [OC x Hinata Shouyo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang